Hand-Foot-Mouth disease (HFMD) atau penyakit tangan-kaki-mulut merupakan
penyakit menular yang disebabkan oleh kelompok virus enterovirus
(EVs), dengan virus penyebab yang paling sering adalah coxsackievirusesA16
(CVA16) dan enteroviruses71 (EV71). Infeksi oleh virus EV71 dapat menyebabkan
komplikasi neurologis bahkan kematian. Model epidemik SEIR
(Susceptible-Exposed-Infectious-Recovery and Resistant) dengan kontrol (kendali)
berupa vaksin dan perawatan dikaji untuk menganalisis dinamika penyebaran
HFMD. Desain kontrol optimal menggunakan Prinsip Minimum Pontryagin
(PMP) diterapkan untuk meminimumkan populasi laten dan terinfeksi,
serta ongkos (performansi) intervensi terkait dipertimbangkan. Namun, masih
terdapat kelemahan pada pemodelan matematika salah satunya yakni adanya
faktor ketidakpastian parameter. Merancang strategi kontrol yang mampu
mengakomodasi faktor-faktor ketidakpastian inilah yang kemudian mendorong
pengembangan kontrol kokoh (robust). Desain pengendali Parallel Dis-
tributed Compensation (PDC) dengan kontrol constraint pada sistem fuzzy
Takagi-Sugeno (fuzzy T-S) mampu mengatasi ketidakpastian parameter yang
terbatas. Fuzzy T-S dapat menggambarkan hubungan linear input-output dari
sistem kontrol nonlinear yang dinyatakan dengan aturan implikasi fuzzy (if-
then). Selain itu, dengan fuzzy T-S fokus meminimumkan populasi terinfeksi
hingga menuju 0 (tidak ada lagi individu terinfeksi) dapat dikelompokkan
berdasarkan fungsi keanggotaan yang bersesuaian. Model epidemik HFMD dianalisis
melalui tiga strategi kontrol yakni pemberian vaksin, perawatan klinis,
serta vaksin dan perawatan klinis. Berdasarkan dua desain kontrol tersebut,
simulasi numerik menunjukkan bahwa pemberian vaksin dan perawatan secara
bersamaan mampu meminimumkan populasi terinfeksi. Namun, untuk sistem
dengan ketidakpastian parameter tindakan preventif dengan pemberian vaksin
lebih dianjurkan.
Perpustakaan Digital ITB