digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Anggi Yenier Putri
PUBLIC Open In Flipbook Dwi Ary Fuziastuti

Hand-Foot-Mouth disease (HFMD) atau penyakit tangan-kaki-mulut merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kelompok virus enterovirus (EVs), dengan virus penyebab yang paling sering adalah coxsackievirusesA16 (CVA16) dan enteroviruses71 (EV71). Infeksi oleh virus EV71 dapat menyebabkan komplikasi neurologis bahkan kematian. Model epidemik SEIR (Susceptible-Exposed-Infectious-Recovery and Resistant) dengan kontrol (kendali) berupa vaksin dan perawatan dikaji untuk menganalisis dinamika penyebaran HFMD. Desain kontrol optimal menggunakan Prinsip Minimum Pontryagin (PMP) diterapkan untuk meminimumkan populasi laten dan terinfeksi, serta ongkos (performansi) intervensi terkait dipertimbangkan. Namun, masih terdapat kelemahan pada pemodelan matematika salah satunya yakni adanya faktor ketidakpastian parameter. Merancang strategi kontrol yang mampu mengakomodasi faktor-faktor ketidakpastian inilah yang kemudian mendorong pengembangan kontrol kokoh (robust). Desain pengendali Parallel Dis- tributed Compensation (PDC) dengan kontrol constraint pada sistem fuzzy Takagi-Sugeno (fuzzy T-S) mampu mengatasi ketidakpastian parameter yang terbatas. Fuzzy T-S dapat menggambarkan hubungan linear input-output dari sistem kontrol nonlinear yang dinyatakan dengan aturan implikasi fuzzy (if- then). Selain itu, dengan fuzzy T-S fokus meminimumkan populasi terinfeksi hingga menuju 0 (tidak ada lagi individu terinfeksi) dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi keanggotaan yang bersesuaian. Model epidemik HFMD dianalisis melalui tiga strategi kontrol yakni pemberian vaksin, perawatan klinis, serta vaksin dan perawatan klinis. Berdasarkan dua desain kontrol tersebut, simulasi numerik menunjukkan bahwa pemberian vaksin dan perawatan secara bersamaan mampu meminimumkan populasi terinfeksi. Namun, untuk sistem dengan ketidakpastian parameter tindakan preventif dengan pemberian vaksin lebih dianjurkan.