Perokok dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu occasional smoker atau perokok sesekali serta smoker atau perokok harian. Di Indonesia, jumlah perokok terus meningkat meskipun hampir semua orang mengetahui bahaya dari merokok. Maka dari itu, diperlukan strategi kontrol dalam mengendalikan dinamika merokok, yaitu penegakan hukum tentang larangan merokok di area publik dan kampanye media sosial tentang edukasi bahaya merokok. Dinamika merokok sendiri dapat dimodelkan sebagai model matematika. Masalah kontrol optimal dapat diselesaikan dengan metode Prinsip Minimum Pontryagin (PMP) dan disimulasikan secara numerik dengan metode forward-backward sweep. Hasil analisis yang diperoleh dalam Tugas Akhir ini menunjukkan bahwa tanpa adanya upaya pengendalian terhadap dinamika merokok, occasional smoker dan smoker masing-masing mengalami peningkatan sebesar 28.333% dan 440.925% dalam selang waktu 300 hari. Strategi terbaik dengan metode PMP adalah ketika kedua strategi pengendalian dilakukan secara bersamaan yang mengakibatkan occasional smoker mengalami penurunan sebesar 86.667% dan smoker mengalami peningkatan sebesar 2.315% dalam selang waktu yang sama. Salah satu kekurangan dari model matematika adalah adanya ketidakpastian parameter. Metode Kontrol Sliding Mode digunakan dalam merancang strategi kontrol yang mengakomodasi ketidakpastian parameter. Tujuan Kontrol Sliding Mode untuk mengurangi jumlah occasional smoker menuju nol melalui skema pelacakan suatu fungsi referensi yang dikehendaki. Kurangnya informasi mengenai batasan pada ketidakpastian parameter diatasi dengan metode adaptif dengan memperbarui switching gain, sehingga metode ini disebut Kontrol Sliding Mode Adaptif. Hasil simulasi Kontrol Sliding Mode Adaptif memenuhi tujuan kontrol dan dapat menangani ketidakpastian parameter.
Perpustakaan Digital ITB