digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Abdiella Dd Bharanta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER - Abdiella Dd Bharanta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 - Abdiella Dd Bharanta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 - Abdiella Dd Bharanta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 - Abdiella Dd Bharanta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 - Abdiella Dd Bharanta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 - Abdiella Dd Bharanta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 - Abdiella Dd Bharanta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA - Abdiella Dd Bharanta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Abdiella Dd Bharanta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Tingginya aktivitas seismik di Indonesia menuntut pengembangan teknologi pengendalian respons dinamis yang andal untuk struktur bangunan bertingkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan performa Semi-Active Tuned Mass Damper (SATMD) dengan Passive Tuned Mass Damper (PTMD) dan struktur tanpa peredam. Objek studi adalah model bangunan baja 9 lantai dua dimensi yang mengacu pada struktur benchmark dari Ohtori dkk. (2004) Analisis dilakukan menggunakan metode elemen hingga dan simulasi riwayat waktu linier pada perangkat lunak MATLAB, dengan tiga rekaman gempa yang memiliki karakteristik berbeda: Chi-Chi, Maule, dan Kushiro-Oki. Sistem PTMD dioptimalkan dan menggunakan rasio massa 8%, rasio frekuensi 95%, dan rasio redaman 12%. Sistem SATMD dioptimalkan dengan rasio massa 4,5% dan rasio frekuensi 95%. Sistem ini dimodelkan dengan peredam magnetorheological (MR) yang dikontrol menggunakan algoritma kontrol optimal terklip , dengan matriks bobot kontrol (R) bernilai skalar 1e-8 dan matriks bobot keadaan (Q) yang memprioritaskan reduksi simpangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa sistem SATMD dapat mereduksi respons struktur, meskipun efektivitasnya sangat bervariasi tergantung karakteristik gempa. Secara rata-rata untuk ketiga gempa, SATMD mampu mereduksi simpangan antar lantai maksimum sekitar 4% hingga 11%, gaya geser kolom maksimum antara -3.23% (amplifikasi) hingga 11.99%, dan momen kolom maksimum antara 2.52% hingga 12.30%. Meskipun demikian, performa SATMD ditemukan sangat mirip dengan PTMD. Ditemukan bahwa keterbatasan utama performa SATMD bukan berasal dari strategi kontrol, melainkan dari kapasitas gaya MR damper yang tidak memadai untuk mencapai gaya kontrol ideal yang dibutuhkan, sehingga sistem beroperasi mendekati kondisi pasif.