digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Bagus Prasetya
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Bagus Prasetya
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Bagus Prasetya
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Bagus Prasetya
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Bagus Prasetya
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Bagus Prasetya
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Bagus Prasetya
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Bagus Prasetya
PUBLIC Alice Diniarti

Pengembangan pertanian di Indonesia untuk saat ini dilakukan tidak saja dilahan kering tetapi juga dilakukan dilahan basah/rawa. Pembuatan drainase pada lahan gambut menyebabkan ketersedian air di lahan gambut menurun, gambut mengalami subsiden, ekosistem dilahan gambut menjadi rusak serta lahan gambut sangat rentan mengalami kebakaran terutama pada musim kemarau. Maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisis water balance di Kabupaten Pulang Pisau serta mengoptimalkan stabilitas tinggi muka air tanah. Dari hasil perhitungan kalibrasi, nilai konduktivitas hidraulik gambut pada Kabupaten Pulang Pisau didapat sebesar 5,78x10-4 m/detik. Didapat nilai kalibrasi pemodelan tinggi muka air lahan dengan data lapangan memiliki hasil yang baik, dengan nilai korelasi sebesar 0,962 dan nilai NSE sebesar 0.836. Tinggi muka air kanal didapat dengan cara melakukan running di software HEC-RAS dengan inputan debit F.J.Mock sebagai boundary upstream dan pasang surut sebagai boundary downstream. Tinggi muka air kanal paling rendah pada saat pasang terjadi pada bulan Maret yaitu sebesar 1,53 m dan pada saat surut terjadi pada bulan November sebesar 1,22 m. Tinggi muka air tanah dimodelkan dengan software Q-gis plugins Freewat dengan inputan boundary jarak antar kanal, panjang kanal, tinggi muka air kanal, recharge, dan evapotranspirasi selama satu tahun. Dari pemodelan yang dilakukan, terdapat beberapa bulan yang memiliki kondisi muka air tanah di bawah tinggi muka air yang dibataskan, terutama pada musim kering kondisi surut yaitu bulan Juli-Oktober. Pada saat kondisi pasang, minimal dipasang sekat 0.4 m agar tinggi muka air dilahan tetap dalam kondisi yang aman. Pada saat kondisi surut, Sekat 0.4-0.5 m pun tidak mampu untuk menaikan tinggi muka air lahan ke kondisi yang aman. Diperlukan tinggi sekat sekitar 0.6 m agar semua kondisi tinggi muka air dalam kondisi aman.