digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perusahaan harus berupaya untuk efisiensi dan efektif dalam pengelolaan sumberdaya. Pengelolaan sumberdaya perusahaan dimaksudkan untuk memperoleh pendapatan sehingga perusahaan dapat going concern. Pengelolaan sumberdaya yang efektif dan efisien akan mendorong perusahaan mencapai tingkatan kompetitif. PTDI sebagai salah satu BUMN Industri Strategis (BUMN IS) dalam perkembangannya tidak hanya menghasilkan produk aircraft namun juga memproduksi produk non-aircraft yang memiliki kontribusi terhadap pendapatan perusahaan secara keseluruhan. Pengelolaan proses produksi produk non-aircraft harus diupayakan melalui pengelolaan yang baik. Peneliti mengusulkan adanya pendirian unit bisnis strategis produk non-aircraft. Peneliti mengumpulkan data dan mengolah data tersebut sebagai dasar untuk memberikan suatu keputusan atas usulan pendirian unit bisnis strategis produk non-aircraft. Peneliti menggunakan analisis SWOT, analisis Kelayakan Finansial, dan Analisis sensitifitas untuk memberikan rekomendasi atas usulan penelitian. Hasil analisis peneliti adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan Analisis SWOT atas usulan SBU produk non-aircraft untuk aspek pasar & pemasaran, SDM, dan Aspek Produksi dan Fasilitas, PTDI perlu meminimalkan kelemahan dan mengambil peluang yang ada. Melalui pendirian SBU produk non-aircraft tersebut akan dapat diimplementasikan. 2. Berdasarkan hasil analisis kelayakan finansial, usaha ini memiliki NPV sebesar Rp. 55.075.788.717 selama 5 tahun. Nilai IRR adalah sebesar 27,20% yang berarti lebih besar dibandingkan dengan WACC (17,24), sehingga usaha ini layak untuk dilaksanakan karena mempunyai kemampuan memperoleh pengembalian yang tinggi. Nilai Net B/C ratio 1,02 yang berarti bahwa setiap Rp.1,00 biaya yang dikeluarkan akan memberikan keuntungan sebesar Rp. 0,02. 3. Analisis sensitivitas dilakukan dengan menggunakan dua kondisi : 1) material diasumsikan naik 5% ; 2) kondisi penjualan diasumsikan turun 10%. Berdasarkan hasil analisis sensitifitas dengan kondisi material diasumsikan naik 5%, usaha ini mempunyai nilai NPV sebesar Rp. IDR37.827.291.229,61, IRR sebesar 19,28%, B/C rasio sebesar 1,00 hal ini menunjukkan bahwa SBU produk non-aircraft masih layak untuk diimplementasikan. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas dengan kondisi penjualan diasumsikan turun 10%, usaha ini mempunyai nilai NPV IDR40.983.886.068,26, IRR sebesar 20,77 %, B/C rasio sebesar 1,00 hal ini menunjukkan bahwa SBU produk non-aircraft masih layak untuk diimplementasikan.