digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Saat ini bahan bakar yang digunakan untuk penerbangan komersial secara luas adalah Jet A-1. Permasalahan baru muncul karena bahan bakar fosil merupakan energi primer dengan sumber daya tak terbarukan yang menjadi konsumsi energi di dunia terbesar. Indonesia memiliki potensi dalam pengembangan bioavtur yang berbahan baku biomassa karena Indonesia merupakan salah satu negara terbesar penghasil kelapa di dunia. Penelitian tugas sarjana ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan nilainilai parameter prestasi, seperti temperatur keluar kompresor, temperatur masuk turbin, temperatur keluar turbin, laju massa bahan bakar dan udara, konsumsi bahan bakar spesifik (SFC), efisiensi termal, AFR, dan efisiensi pembakaran serta emisi gas buang, yaitu CO, CO,NOx , HC, asap, dan O2 pada turbin gas dengan menggunakan bahan bakar Jet A-1 murni dengan campuran bioavtur 2% dan 10%. Bioavtur diproduksi melalui proses Hydro Processed Esters and Fatty Acid (HEFA). Pengujian dilakukan pada Turbin Gas Rover 1s/60. Hasil prestasi untuk campuran bioavtur konsentrasi 2% dan 10% pada temperatur masuk turbin, temperatur keluar kompresor, temperatur keluar turbin, laju massa bahan bakar, laju massa udara, SFC, AFR, dan efisiensi termal memiliki persentase perbedaan 0,01%– 1,64% terhadap nilai prestasi Jet A-1. Pada efisiensi pembakaran, persentase perbedaan campuran bioavtur konsentrasi 10% sebesar 2,13% lebih tinggi dibandingkan Jet A-1. Sementara itu, pada campuran bioavtur konsentrasi 2% sebesar 0,90% lebih tinggi dibandingkan Jet A-1. Sedangkan pada hasil emisi gas buang, untuk CO, NO, HC, opasitas asap, dan oksigen menujukkan bahwa Jet A-1 murni menempati posisi tertinggi lalu diikuti oleh campuran bioavtur konsentrasi 2% dan 10%. Akan tetapi pada emisi gas buang CO, campuran bioavtur konsentrasi 10% menghasilkan CO tertinggi diikuti dengan campuranbioavtur konsentrasi 2% dan Jet A-1 murni.