digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Dwan Yachel Javiersen Sihaloho
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Dwan Yachel Javiersen Sihaloho
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Dwan Yachel Javiersen Sihaloho
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Dwan Yachel Javiersen Sihaloho
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Dwan Yachel Javiersen Sihaloho
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Dwan Yachel Javiersen Sihaloho
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Dwan Yachel Javiersen Sihaloho
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA Dwan Yachel Javiersen Sihaloho
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Dwan Yachel Javiersen Sihaloho
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia merupakan salah satu negara yang tingkat penggunaan BBM-nya tinggi. Keadaan ini menimbulkan efek negatif, yakni ketergantungan pada bahan bakar fosil. Serta terdapat tantangan dalam mengurangi emisi yang dihasilkan karena Indonesia ikut dalam perjanjian paris. Salah satu alternatif yang tepat dilakukan adalah menaikkan kadar Biodiesel pada bahan bakar biosolar. Dengan menaikkan persentase biodiesel, diharapkan dapat mendukung negara untuk mampu menjawab tantangan yang ada. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh penggunaan bahan bakar solar B40 ditambah aditif 300-ppm terhadap prestasi mesin berstandar emisi Euro-2 dan Euro-4. Parameter yang dilihat mencakup prestasi mesin, drivability, deposit pada mesin, Emisi yang dihasilkan, penyumbatan pada saluran bahan bakar, dan pelumas. Parameter penelitian yang diteliti pada laporan ini diujikan dengan metode chassis dynamometer untuk mencari prestasi mesin, road test untuk mencari data drivability, uji pelumas untuk meneliti kualitas pelumas dan uji laboratorium untuk meneliti berat kerak pada ruang bakar. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, penggunaan bahan bakar Biodiesel B40 dengan aditif tidak menyebabkan penurunan yang signifikan, namun berefek yang berbeda pada kedua kendaraan uji. Seperti penurunan prestasi mesin sebesar 15% pada Euro-2 dan 12,6% pada Euro-4, kenaikan konsumsi bahan bakar sebesar 5,96% pada Euro-2 dan 7,76% pada Euro-4, penurunan akselerasi sebesar 8,12% pada Euro-2 dan 4,35% pada Euro-4, penyumbatan sebesar 3,08% pada Euro-2 dan 6,05% pada Euro-4, kenaikan emisi yang lebih besar pada kendaraan Euro-4, penurunan kualitas pelumas yang lebih besar pada Euro-2, dan pengendapan kerak karbon pada ruang bakar yang lebih banyak 34,6% di kendaraan Euro-4 dibandingkan Euro-2. Meskipun penggunaan bahan bakar ini menyebabkan penurunan kualitas dan performa, namun penurunan ini masih berada di bawah ambang batas yang telah diatur.