digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Hellikopi adalah bisnis skala mikro yang berlokasi di Bandung, daerah Gegerkalong Hilir. Hellikopi adalah kedai kopi kecil yang menjual minuman seperti kopi dan minuman ringan lainnya. Tantangan yang dihadapi Hellikopi untuk mencapai tujuan berkembang dalam bisnis kopi adalah proses bisnis yang sering terhambat karena penurunan pusat daya saing yang disebabkan oleh pangsa pasar jenuh kopi premium dan pesatnya pertumbuhan bisnis kopi premium, yang berpotensi membuat pangsa pasar hellikopi semakin menurun. Penelitian ini dilakukan untuk membuat strategi bisnis untuk hellikopi agar dapat meningkatkan daya saingnya dengan kompetitor lama maupun baru. Masalah yang dihadapi hellikopi saat ini adalah tidak adanya strategi atau rencana untuk bisa bersaing maupun berkembang di industri yang sangat ketat persaingannya terlebih lagi masalah internal organisasi hellikopi itu sendiri yang kerap menyebabkan management error terutama dalam hal pencatatan keuangan yang berakibat tidak seimbangannya pendapatan bersih secara nyata dengan pendapatan bersih secara pencatatan keungan. Hal ini bisa mengancam operational hellikopi sehingga seiring berjalannya waktu hellikopi akan bankrupt dan menutup usahanya bisa tidak segera diselesaikan. Tujuan penelitian ini dilakukan agar dapat merumuskan strategi hingga solusi untuk masalah yang dihadapi hellikopi. Dengan menggunakan internal analysis dan external analysis menggunakan data wawancara, data survey, sumber dari internet peneliti dapat merumuskan SWOT analysis sehingga dapat menemukan setiap elemen SWOT di hellikopi sehingga peneliti dapat menemukan akar masalah dari isu yang dihadapi oleh hellikopi. Setelah menemukan akar masalah dari yang dihadapi peneliti melanjutkan analisa SWOT ke tahap berikutnya yaitu melakukan analisa TOWS sehingga peneliti dapat merumuskan strategi yang tepat untuk hellikopi gunakan berdasarkan komponen SWOT yang dimiliki hellikopi sehingga output strategi yang terumuskan oleh penelitian ini adalah kontrol kualitas produk dan layanan (ST2), produk atau layanan kolaboratif baru (ST1), pemanfaatan platform digital (WO1 & SO1), pemanfaatan platform ojek online (WO2), menciptakan budaya dorongan kolaboratif (SO2), menciptakan organisasi yang efektif (WO3)