digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Meiji Rubber Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur karet. Perusahaan ini secara langsung berkaitan dengan pasar industri manufaktur otomotif. Secara garis besar perusahaan telah mengalami penurunan performa dilihat dari pendapatan perusahaan yang turun sebesar 19% untuk produk mold dan 8,3% untuk produk hose dari target yang telah ditentukan untuk proyeksi tahun 2018. Untuk itu perlu dilakukan analisa tata kelola management di perusahaan dengan mengevaluasi resiko yang dihadapi oleh perusahaan. untuk melakukan evaluasi resiko ini perlu dilakukan analisa management resiko dan risk assessment sehingga perusahaan dapat melakukan penanganan dengan tepat terkait dengan faktor resiko yang sedang dihadapi. Faktor resiko tersebut diidentifikasi berdasarkan data hasil wawancara yang dilakukan dengan 7 responden diantaranya adalah General Manager, Automotive Hose General Manager, Finance Manager, Accounting Manager, Senior Staff Quality & Engineering, Senior Staff PPIC dan Supervisor Production. Sehingga faktor resiko yang diidentifikasi terkait dengan operational process yang dapat mempengaruhi performance perusahaan. Untuk menganalisa risk assessment maka dilakukan pembobotan dengan menggunakan metoda Analytic Hierarhy Process (AHP) untuk menghitung bobot dari pairwaise comparison berdasarkan data yang didapat dari responden. Dengan metoda ini maka pemobotan resiko akan menghasilkan level resiko yang berbeda-beda dari setiap faktor resiko. Sehingga dapat ditentukan resiko yang diprioritaskan untuk dilakukan mitigasi dengan tepat yang dapat memperbaiki kinerja perusahaan. berdasarkan hasil analisa, terdapat 10 kategori resiko (resiko Finance, Marketing, Warehouse, PPIC, Quality, Produksi, Engineering dan Maintenance, Sumber Daya Manusia, Purchasing dan IT) dan 31 faktor resiko. Quality risk memiliki tingkat kepentingan yang tinggi menurut responden yaitu 0.960. dari hasil pembobotan AHP terdapat 9 faktor resiko dengan level tertinggi (intolerable). Dan untuk mengimplementasikan hasil analisa menganai risk assessment yang dilakukan maka dilakukan pendekatan dengan strategi apa penanganan yang dapat menurunkan level faktor resiko tersebut, pihak atau department terkait yang melakukan penanganan dan cara melakukan strategi tersebut agar faktor resiko yang memiliki level tertinggi dapat menurun ke level tolerable/negligible.