digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Haryo Mubiarto
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Kegiatan Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) berpotensi terhadap terjadinya degradasi kualitas lingkungan (tanah, air, udara, dan sedimen) dikarenakan tailing yang mengandung merkuri hasil proses amalgamasi langsung dibuang ke lingkungan. Selain itu, merkuri juga dapat menimbulkan ancaman kesehatan pada manusia karena dapat mengalami biomagnifikasi dalam proses rantai makanan. Paparan pada manusia dalam jangka waktu yang panjang dapat menimbulkan efek kronis pada manusia. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis konsentrasi merkuri pada air, beras, ikan, dan tanaman pangan untuk mengetahui keterkaitannya terhadap konsentrasi merkuri pada kuku dan rambut melalui analisis Provisional Tolerable Weekly Intake (PTWI), analisis konsentrasi merkuri pada kuku dan rambut sebagai biomarker paparan kronis, dan analisis Human Biomonitoring (HBM) untuk menilai intoksikasi merkuri pada masyarakat. Kabupaten WG dan KB memiliki jumlah responden keracunan terbanyak yang disebabkan oleh aktivitas pembakaran amalgam yang dilakukan di masing-masing rumah. Hasil penelitian menunjukkan PTWI memiliki korelasi dan signifikan terhadap konsentrasi merkuri pada kuku baik pada pekerja maupun non pekerja dan rambut baik pekerja maupun non pekerja. Selain itu, dalam analisis regresi berganda, PTWI merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap konsentrasi merkuri pada kuku pekerja maupun non pekerja dan rambut pekerja maupun non pekerja.