digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam lingkungan yang semakin kompetitif ini, organisasi berusaha mendapatkan laba tertinggi dari yang lain. Karena itu, organisasi mengharapkan karyawan mereka untuk memberikan kinerja terbaik mereka. Namun, sebelum dapat memberikan kinerja terbaiknya, karyawan harus memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi (Burton, 2012). Karyawan yang tidak puas tidak akan memiliki motivasi dan karenanya kinerja rendah. Ini mungkin terjadi karena perbedaan antara apa yang diharapkan karyawan dan apa yang diterima karyawan sebagai imbalan atas usaha (Kantane, et al., 2015). Karyawan yang tidak puas bisa melakukan aksi mogok atau pindah ke organisasi lain yang menawarkan penghargaan yang lebih baik. Saat ini, PT Pos Indonesia menghadapi krisis di mana karyawan merasa tidak puas dengan penghargaan, baik ekstrinsik maupun intrinsik (detikFinance, 2019). Dengan demikian, kinerja PT Pos Indonesia menurun. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan benar-benar memahami penghargaan apa yang dapat memuaskan karyawan untuk memotivasi mereka agar kinerjanya lebih baik. Penghargaan dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu penghargaan ekstrinsik dan intrinsik (Koencoro, 2013). Penghargaan ekstrinsik terdiri dari gaji, lingkungan kerja, hubungan interpersonal, dan insentif; Penghargaan intrinsik terdiri dari pengakuan, promosi, pencapaian, dan beban kerja yang wajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem penghargaan saat ini memuaskan untuk meningkatkan kepuasan kerja dan untuk menentukan penghargaan mana (ekstrinsik atau intrinsik) yang paling mempengaruhi kepuasan kerja. Berdasarkan hipotesis, penghargaan ekstrinsik dan intrinsik seharusnya meningkatkan kepuasan kerja. Penelitian ini kemudian dilakukan di PT Pos Indonesia Kota Bandung karena keterbatasan waktu dan ruang lingkup, dengan total responden 85 orang dari karyawan hingga tingkat manajerial. Responden diminta untuk menyelesaikan skala Likert empat poin. Dalam penelitian ini, penghargaan ekstrinsik dan penghargaan intrinsik didefinisikan sebagai variabel independen dan kepuasan kerja didefinisikan sebagai variabel dependen. Regresi linier ganda digunakan untuk mengetahui pengaruh penghargaan ekstrinsik dan intrinsik terhadap kepuasan kerja. Hasil akhir menunjukkan bahwa 49,5% karyawan merasa puas dengan sistem penghargaan yang ada saat ini sementara 50,5% lainnya merasakan sebaliknya. Meski demikian, ada pengaruh positif antara penghargaan yang diberikan, baik itu ekstrinsik maupun intrinsik, terhadap kepuasan kerja, di mana penghargaan ekstrinsik itu memberikan pengaruh yang lebih tinggi terhadap kepuasan kerja karyawan.