digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kondisi eksisting dari Waduk Saguling dilaporkan telah mengalami pencemaran logam berat yang parah akibat adanya input air limbah dari berbagai macam industri yang masuk melalui Sungai Citarum kemudian terakumulasi di Waduk Saguling. Perubahan konsentrasi pencemar logam berat pada Waduk Saguling berdasarkan proses adveksi-dispersi yang terjadi dapat disimulasikan menggunakan software WASP dengan Partial Differensial Equation dalam bentuk finite difference metode eksplisit (Õ = 0). Simulasi dilakukan dalam rentang waktu 1 tahun untuk melihat perubahan konsentrasi logam berat pada musim kering dan basah dengan asumsi model adalah model satu dimensi. Simulasi dilakukan di setiap segmen yang sudah dibagi berdasarkan titik sampling. Hasil simulasi logam berat pada jenis logam kadmium, timbal dan kromium sama-sama menunjukan adanya peningkatan konsentrasi beban pencemar ketika bulan kering dimana debit terendah tercapai, dan sebaliknya terjadi penurunan konsentrasi ketika bulan basah. Dari hasil uji kalibrasi model logam berat pada air menggunakan analisis Root Mean Square Error (RMSE) dan analisis Relative Error (RE), didapat koefisien dispersi pada logam Kadmium, Kromium, dan Timbal secara berurutan 1 m2/detik (dengan RMSE 0,00515 dan relative error 34 %) ; 1 m2/detik (dengan RMSE 0,00595dan relative error 26%); dan 2.5 m2/detik (dengan RMSE 0,028205 dan relative error 41,25%) yang menunjukan bahwa model memiliki kapabilitas yang baik untuk mensimulasikan konsentrasi logam berat mendekati data aktualnya baik pada musim kering maupun musim basah. Dari hasil uji verifikasi model konsentrasi kadmium, timbal dan kromium pada sedimen menggunakan analisis Root Mean Square Error (RMSE) dan analisis Relative Error (RE), didapat secara berurutan 18,53 dan 77% ; 10,43 dan 47,15%; 2,789 dan 33%. Nilai eror pada konsentrasi sedimen cukup besar dikarenakan sulitnya membuat asumsi yang mendekati kondisi alami.