digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Addina Shafiyya Ediansjah
PUBLIC Open In Flipbook Lili Sawaludin Mulyadi

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk merupakan salah satu industri penghasil semen di Indonesia yang memiliki 12 pabrik yang tersebar di tiga wilayah yaitu Palimanan, Citereup dan Tarjun dengan total kapasitas produksi sebesar 20,5 juta ton semen per tahun. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan semen untuk pembangunan infrastruktur, akan dilakukan peningkatan kapasitas produksi dengan kondisi serupa seperti pada Plant 14, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. yang terletak di Citereup, Bogor, Jawa Barat. Proses produksi semen tidak terlepas dari limbah yang dihasilkan. Partikulat dihasilkan melalui produksi kering dengan bahan baku yang digunakan dalam proses meliputi kapur, pasir silika, tanah liat, pasir besi dan gipsum. Dengan meningkatnya produksi, kebutuhan batubara akan turut mengalami peningkatan. Sistem pengendalian pencemaran udara (partikulat) yang disarankan berupa fabric filter serta electrostatic precipitator yang akan dipasang pada coal mill yang berfungsi sebagai tempat penggilingan batubara sebelum memasuki kiln. Proses pemilihan alternatif alat pengendali dilakukan melalui pembobotan dengan parameter kesesuaian alat dengan karakteristik gas dan partikulat, efisiensi penyisihan, biaya, kemudahan perawatan serta luas lahan yang diperlukan. Berdasarkan analisis tersebut, alat yang terpilih merupakan fabric filter bertipe pulse-jet dengan efisiensi penyisihan 99,99%. Fabric filter juga disertai dengan desain ducting, fan serta kompresor. Selain dilakukan analisis teknis melalui perhitungan desain teknis sistem, dilakukan analisis non-teknis untuk menilai kelayakan proyek perencanaan pembangunan sistem pengendalian pencemaran udara. Analisis lain yang dilakukan diantaranya analisis resiko, analisis ketidakpastian, analisis keberlanjutan dan analisis daur hidup. Melalui perhitungan NPV (Net Present Value) didapatkan nilai Rp. 194.596.686.985,77 untuk waktu pengoperasian selama 10 tahun sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa sistem pengendalian pencemaran udara di PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. layak secara ekonomi.