digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mohamad Agung Prabowo
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

visual, astrometri, spektroskopi dan gerhana. Dengan mempelajari bintang ganda, penentuan massa bintang dapat dilakukan. Dalam bintang ganda visual, terdapat tujuh elemen orbit yakni P (periode), T (waktu terakhir ketika berada di periastron), e (eksentrisitas), a (sumbu semi-mayor), i (inklinasi), ? (argumen periastron) dan ? (sudut nodal naik). Konstanta Thiele-Innes A, B, F, dan G dapat digunakan untuk menggantikan elemen orbit a, i, ?, dan ? (Lucy, 2014). Penentuan elemen orbit bintang ganda visual dapat dilakukan dengan metode empirik maupun parametrik. Namun metode empirik dianggap kurang efisien. Penentuan elemen orbit bintang ganda visual dengan metode parametrik dilakukan dengan membangun data model dari tiap elemen orbit, lalu menentukan probabilitas kecocokan data pengamatan terhadap data model tersebut. Pada Tugas Akhir ini digunakan metode Cross Entropy (CE) oleh Kroese (2006) dan metode Differential Evolution Markov Chain Monte Carlo (DE-MCMC) oleh Mendez (2017). Data yang digunakan pada Tugas Akhir ini adalah data sintetis yang dibuat sesuai pengerjaan oleh Lucy (2014) serta data bintang WDS18558+0327, WDS06451-1643 dan WDS20514-0538 yang diperoleh dari Washington Double Star Catalogue. Berdasarkan hasil yang diperoleh, elemen orbit bintang ganda visual dapat ditentukan secara akurat dengan metode CE dan DE-MCMC apabila nilai error pengamatan diketahui dan data bintang memiliki fraksi orbit minimum 40%.