ABSTRAK Satrio Fatkhusalma
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER - Satrio Fatkhusalma.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Satrio Fatkhusalma.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Satrio Fatkhusalma.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Satrio Fatkhusalma.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Satrio Fatkhusalma.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Satrio Fatkhusalma
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Satrio Fatkhusalma.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Penelitian bintang ganda visual merupakan salah satu penelitian fundamental
dalam astronomi. Esensi dari studi bintang ganda visual adalah pengukuran
posisi bintang sekunder relatif terhadap bintang primernya selama kurun waktu
tertentu sehingga gerak orbit sistem dapat ditentukan. Berdasarkan pengetahuan
gerak orbit ini maka kita dapat menurunkan besaran paling mendasar
dalam astrofisika, yakni massa bintang. Di Observatorium Bosscha pengamatan
bintang ganda dilakukan menggunakan Refraktor Ganda Zeiss 60-cm.
Teleskop ini dilengkapi dengan empat buah kisi difraksi untuk mengamati bintang
ganda dengan delta magnitudo yang besar ( > 4mag). Di era detektor
plat fotografi, keempat kisi difraksi tersebut berfungsi dengan baik. Posisi pusat
citra dua-dimensi dari bintang sekunder pada plat fotografi dapat diukur
dengan lebih teliti. Penggunaan kamera CCD dalam pengamatan astronomi,
berkat responnya yang linier, akan menghasilkan bentuk profil citra bintang
(profil tiga-dimensi). Dengan melakukan fitting suatu fungsi PSF terhadap
profil tersebut maka pengukuran koordinat pusat citra bintang menjadi semakin
teliti.
Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui kinerja kisi difraksi pada pengamatan
bintang ganda visual dengan delta magnitudo besar berbasis kamera
CCD. Penulis telah melakukan pengamatan empat pasang bintang ganda dengan
delta magnitudo kecil dan besar, yakni: STF 2545 AB, HJ 5367, Antares,
dan Eta Sgr. Pengamatan dilakukan menggunakan teleskop visual pada Refraktor
Ganda Zeiss 60-cm, kamera CCD SBIG ST-402ME, serta filter Bessel
V dan Stromgren y, secara bergantian. Di depan lensa obyektif dipasang empat
buah kisi difraksi yang berbeda (kisi difraksi pertama hingga keempat)
secara bergantian. Untuk menentukan koordinat pusat citra orde ke-nol dari
bintang primer dan sekunder digunakan metode fitting point spread function
(PSF) yang terdapat pada perangkat lunak IRAF/DAOPHOT.
Dari pekerjaan ini diketahui bahwa profil citra bintang yang diperoleh
menggunakan filter Stromgren y menghasilkan nilai full width half maximum
(FWHM) yang lebih kecil daripada yang diperoleh menggunakan filter Bessel
Ketelitian pengukuran semakin baik bila pada PSF-fitting menggunakan
fungsi Penny. Pengamatan bintang ganda dengan delta magnitudo besar
(> 4mag) akan baik apabila menggunakan kisi difraksi keempat. Pengamatan
bintang ganda dengan delta magnitudo tidak terlalu besar (< 2mag), tetav
pi separasi sudut kecil (< 2??) akan baik apabila menggunakan kisi difraksi
pertama.