Masalah utama yang timbul pada area lahan bekas tambang yaitu perubahan lingkungan secara kimiawi, fisika, dan biologi. Adanya kegiatan reklamasi diharapkan dapat menghasilkan keadaan yang jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Makrofauna tanah memerankan peranan penting dalam proses rekonstruksi fungsi ekosistem sebagai ecosystem engineer. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji struktur komunitas makrofauna tanah dan kondisi lingkungan pada beberapa area reklamasi, serta hutan alami. Penelitian dilakukan di area reklamasi yang berumur 1, 4, 7, 11, 13tahun dan hutan alami Proyek Batu Hijau, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Pencuplikan makrofauna tanah kelompok Arthropoda dilakukan dengan pitfall trap, setiap area dipasang tiga plot dengan tiga seri pengulangan dalam jangka Januari-Maret 2019. Pencuplikan makrofauna kelompok Oligochaeta disetiap arenya dilakukan pada tiga titik dengan luasan 30x30cm dan kedalaman 15cm menggunakan metode hand sorting untuk kemudian diidentifikasi dan ditimbang biomassanya. Parameter kondisi lingkungan yang diukur meliputi kelembaban tanah, pH tanah, suhu tanah, kandungan air, persentase kandungan mineral dan organik, bulk density, porositas, rasio C/N, suhu udara, kelembaban udara, dan tutupan kanopi, serta dilakukan pengukuran biomassa serasah pada tiga titik disetiap area. Hasil total individu Arthropoda yang ditemukan sejumlah 7117 individu meliputi 152 spesies, 66 famili, 15 ordo dan 5 kelas dengan Formicidae ditemukan paling banyak (75.88%). Kekayaan spesies (S), kemerataan spesies (E), dan indeks keanekaragaman (H’) dari Arthropoda paling rendah pada reklamasi umur 1tahun (S:37; E:0.15; H’:0.56) dan paling tinggi pada umur 13tahun (S:47; E:0.52; H’:1.99) sedangkan dominansi (D) hanya terjadi pada area reklamasi 1 tahun (D:0.84). Hasil makrofauna tanah kelompok Oligochaeta ditemukan tiga spesies yakni Pheretima sp., Lumbricus rubellus, Lumbricus terrestris dengan kekayaanspesies paling tinggi ditemukan pada area reklamasi 13 tahun dan hutan alami (S:3) dan biomassa cacing tanah paling tinggi ditemukan pada hutan alami (46.31gr/cm2). Seiring bertambahnya umur reklamasi menunjukkan semakin tingginya tingkat kemerataan spesies, keanekaragaman spesies dan tidak adanya dominansi makrofauna tanah yang ditemukan. Hal ini didukung dengan kondisi lingkungan pada area reklamasi yang semakin tua memiliki kesamaan dengan hutan alami.
Perpustakaan Digital ITB