digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK William Einstein
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

COVER William Einstein
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 William Einstein
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 William Einstein
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 William Einstein
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 William Einstein
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 William Einstein
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA William Einstein
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

kg dan limbah cair per kg kedelai yang diolah adalah 17 L. Limbah cair tahu umumnya mengandung Chemical Oxygen Demand (COD) sebesar 30.000-40.000 mg/L dan berpotensi menjadi sebagai bahan baku penghasil biogas. Oleh karena itu, salah satu cara untuk mengatasi permasalahan limbah ini dengan menggunakan penguraian anerobik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh waktu tinggal penguraian anaerobik limbah cair tahu terhadap produksi biogas serta tingkat reduksi kandungan COD pada limbah. Reaktor yang digunakan berjenis Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB) sebesar 1,5 liter dengan material PET dan sistem pengumpanan fed-batch. Variabel yang diubah adalah waktu tinggal limbah dalam reaktor atau hydraulic retention time (HRT), yakni 6, 7, 8, dan 9 hari. Parameter yang diukur berupa konsentrasi COD dan pH pada umpan dan keluaran reaktor, laju produksi serta komposisi dan nilai kalor dari biogas. Karakteristik limbah cair tahu yang digunakan pada penelitian ini memiliki kadar COD sebesar 14.600-18.450 mg/L dan pH sebesar 5. Berdasarkan hasil penelitian, variasi HRT 8 hari menghasilkan reduksi COD paling tinggi dengan tingkat reduksi COD sebesar 51,32% dan pengurangan kadar COD limbah cair tahu dari 16.525 mg/L menjadi 8.045 mg/L. Produksi biogas tertinggi dicapai pada variasi HRT 6 hari dengan rata-rata produksi sebesar 0,11 L/hari dengan kandungan biogas berupa Metana (13,08%-mol), Karbondioksida (33,34%-mol), dan senyawa lainnya (53,58%-mol) dengan nilai kalor biogas 4,68 MJ/m3.