digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Sebagai respon terhadap mandat pemerintah Indonesia mengenai energi terbarukan, PT X merencanakan implementasi biogasoline, campuran gasoline dan etanol, dalam skala nasional. Namun, strategi awal memproyeksikan biaya per liter di 2034 (CPL) 31.2% lebih tinggi dibandingkan skema gasoline yang ada saat ini, sehingga menimbulkan tantangan finansial yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk meminimalkan total CPL dengan mengoptimalkan proyeksi rantai pasok hilir biogasoline PT X untuk transisi ini. Sebuah model Mixed-Integer Linear Programming (MILP) dikembangkan untuk menentukan volume produk optimal yang akan dikirimkan antar titik rantai pasok dan jumlah optimal infrastruktur baru (tangki penyimpanan, dermaga, dan lahan tambahan) yang akan dibangun di depot. Model ini mengintegrasikan capital expenditure (CAPEX) untuk aset baru dan operating expenses (OPEX) untuk transportasi multimoda yang terdiri dari kapal tanker, truk tangki, kereta, dan pipa. Solusi yang telah dioptimalkan menghasilkan CPL di 2034 sebesar 12.71 USD/kL, sebuah penurunan sebesar 10.98% dari proyeksi awal yaitu 14.28 USD/kL. Penghematan biaya ini terutama didorong oleh penurunan CAPEX sebesar 40.57% dan penurunan OPEX sebesar 2.95%. Meskipun terdapat perbaikan ini, CPL biogasoline yang dioptimalkan masih 17.67% lebih tinggi dibandingkan skema gasoline yang ada saat ini, yang memiliki CPL di 2034 sebesar 10.80 USD/kL. Studi ini memberikan PT X sebuah rencana implementasi biogasoline yang lebih hemat biaya dan strategis, dengan menawarkan arahan yang jelas untuk investasi infrastruktur dan operasional rantai pasok.