digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TA_PP_REGI_RISMAN_SANDI_1-COVER.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

2019_TA_PP_REGI_RISMAN_SANDI_1-BAB_1.pdf
Terbatas Lili Sawaludin Mulyadi
» ITB

BAB II TIN-PUS.pdf
Terbatas Lili Sawaludin Mulyadi
» ITB

BAB III METODE PENELITIAN.pdf
Terbatas Lili Sawaludin Mulyadi
» ITB

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf
Terbatas Lili Sawaludin Mulyadi
» ITB

BAB V SIMPULAN DAN SARAN.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

PUSTAKA Regi Risman Sandi
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Air terproduksi (produced water) merupakan limbah yang terbentuk pada proses pengambilan gas alam dan minyak mentah dan merupakan hasil dari proses separasi. Limbah air terproduksi yang jumlahnya sangat tinggi mengandung zat-zat yang secara alami terdapat dalam formasi di bawah tanah seperti bahan organik dan anorganik, yang bersifat toksik, bioakumulasi dan biokonsentrasi. Air terproduksi biasanya diolah dengan water disposal treatment berupa injeksi air atau instalasi pengolah sebelum dibuang ke badan air. Studi kasus dilaksanakan pada air terproduksi dari PT Medco E&P Lematang dengan polutan pencemar utama yang melebihi baku mutu adalah COD dan NH3. Digunakan horizontal subsurface constructed wetlands untuk melihat efisiensi penyisihan terhadap polutan yang ada pada air terproduksi. Tanaman yang digunakan adalah Typha latifolia, Sagittaria palaefolia dan Scirpus grossus, dengan variasi beban organik sebesar 7,2 gr COD/m2.hari, 14,4 gr COD/m2.hari, serta 72 gr COD/m2.hari pada kondisi beban hidrolis yang sama yaitu sebesar 0,045 m3/m2.hari dengan waktu retensi 7 hari. Parameter COD dan ammonia yang ditinjau dalam penelitian kali ini mencapai kondisi optimum penyisihan pada OLR 7,2 gr COD/m2.hari dengan menggunakan tanaman Typha latifolia. Pada kondisi beban yang tinggi, yaitu 72 gr COD/m2.hari penyisihan polutan yang dihasilkan cenderung tidak memuaskan jika dibandingkan dengan beban yang lebih rendah.