digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TS_PP_ELAH_KARIMAH_1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Kebutuhan air minum untuk Kota Bandung meningkat seiring dengan petumbuhan penduduk. Untuk mencapai pasokan kebutuhan air minum yang aman dan berkualitas diperlukan adanya evaluasi dan kontrol yang efektif dalam penyelenggaraan proses dan kegiatan yang mengatur sistem penyediaan air minum. Pengembangan prinsip manajemen mutu pelayanan air bersih perlu dilakukan melalui pengukuran kinerja dan evaluasi instalasi pengolahan air yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja secara keseluruhan melalui pendekatan self assessment. Tahap awal berupa pengumpulan data primer dan sekunder, observasi lapangan, serta wawancara dan diskusi dengan pengelola IPA. Tahap evaluasi kinerja berupa evaluasi terhadap pengelolaan IPA dari sisi kebijakan penyelenggaranya dan juga evaluasi praktik di lapangan dari sisi administrasi yaitu penilaian SOP serta operasionalnya dengan melakukan penilaian melalui kuesioner terstruktur dengan analisis SWOT. Kuesioner disebarkan kepada bagian tertentu yang berhubungan dengan penyelengaraan IPA di PDAM mulai dari operator produksi di lapangan sampai pada tingkat kepala seksi pada divisi air minum PDAM Tirtawening. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosedur pengoperasian unit IPA tidak dilakukan sesuai SOP. Selain itu ditemukan kelemahan yaitu dokumen SOP masih berbentuk draft dan tidak memadai sebagai standar acuan pengoperasian IPA serta tidak berjalannya fungsi pengawasan. Evaluasi kebijakan ditemukan adanya ketidaksesuaian kebijakan kualitas air minum antara kementerian kesehatan dan BPPSPAM sehingga yang dilakukan di level PDAM tidak sesuai. Hasil self assessment melalui analisis SWOT menunjukkan posisi stabilisasi di kuadran III (X = -0,003; Y = 0,336) dengan strategi memanfaatkan peluang sebagai institusi penyedia air minum tunggal dan meminimalkan kelemahan dengan upaya peningkatan kualitas air minum, peningkatan fungsi pengawasan kinerja pengelolaan IPA, serta perbaikan komunikasi antara pengawas dan operator dalam permasalahan yang terjadi di unit IPA.