digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TS_PP_ARI_FAJRIANSYAH_BASUKI_1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Waduk Cipanunjang-Cileunca merupakan salah satu sumber air baku untuk SPAM Kota dan Kabupaten Bandung. Kedua SPAM tersebut membutuhkan air baku sebesar 1,66 m3/detik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain menjadi sumber air baku air minum, kedua waduk tersebut juga menjadi sumber air baku untuk PLTA Plengan, Lamajan, dan Cikalong. Objektifitas pengelolaan waduk adalah memanfaatkan air sebaik mungkin, memenuhi kebutuhan di downstream, dan tidak ada air yang terbuang dari spillway. Tahap pertama adalah dengan pengumpulan data curah hujan dan debit di Sub DAS Cisangkuy, untuk kemudian data yang kosong diisi dengan metode korelasi spasial komponen hidrologi. Setelah data lengkap dengan metode statistik historik diketahui debit andalan air minum untuk waduk Cipanunjang adalah sebesar 0,86 m3/detik dan waduk Cileunca adalah sebesar 0,32 m3/detik. Penelusuran volume efektif waduk yang dilakukan menunjukkan kedua waduk mengalami penurunan yaitu untuk Cipanunjang dari semula 22 juta m3 menjadi 18,7 juta m3, sedangkan Cileunca dari 11 juta m3 menjadi 9,5 juta m3. Prakiraan debit masa depan dengan metode kontinu menunjukkan korelasi antara debit historik dengan model kontinu adalah sebesar 0,87 untuk waduk Cipanunjang, sedangkan untuk waduk Cileunca adalah sebesar 0,83. Hasil simulasi pola operasional waduk Cipanunjang dengan model kontinu menghasilkan nilai korelasi antara lintasan pedoman dengan lintasan aktual mencapai 0,8 untuk pola operasi tiga kelas dan 0,82 untuk pola operasi lima kelas, sedangkan untuk waduk Cileunca nilai korelasi mencapai 0,95 untuk pola operasi tiga kelas dan pola operasi lima kelas. Hal ini membuktikan model kontinu terbukti secara konseptual yaitu lintasan pedoman mendekati lintasan aktual yang ditandai nilai korelasi mendekati 1