digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TS_PP_UMI_KALSUM_1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

Peranan penting Waduk Bili – Bili untuk memenuhi kebutuhan irigasi, air baku dan listrik menuntut perlunya disusun adanya pola operasi yang optimal. Pola operasi yang diperhitungkan meliputi elevasi permukaan air waduk, debit outflow dan inflow. Optimasi dilakukan dengan mencari nilai kekurangan air baku dan listrik paling minimal dalam setahun, dan irigasi mengikuti pola tanam yang existing. Syarat batas yang digunakan meliputi batasan operasi minimum dan maksimum untuk volume tampungan, luas genangan, elevasi permukaan air waduk, dan juga debit yang mengalir melalui outlet irigasi dan intake turbin. Simulasi dilakukan berdasarkan debit inflow selama 20 tahun dari tahun 1998 hingga 2017. Optimasi Trade off dilakukan berdasarkan tahun ekstrim kering 2002. Hasil trade off pada tahun tersebut dibandingkan dengan debit inflow tahun kering, normal, dan basah (probabilitas 80%, 50%, dan 20%). Simulasi menunjukkan bahwa elevasi permukaan waduk minimum justru terjadi pada awal dan akhir tahun, sehingga Waduk Bili – Bili siap untuk dapat menerima dan menampung air berlebih dari DAS Jeneberang pada musim hujan. Hal ini terjadi karena kebutuhan yang besar pada awal dan akhir tahun. Hasil optimasi operasi waduk dengan tujuan meminimalisir kekurangan air baku akan menghasilkan elevasi permukaan air waduk yang lebih rendah daripada optimasi dengan fungsi meminimalisir kekurangan energi