Alpha propylaminopentiophenone merupakan senyawa turunan katinon yang tergolong dalam New
Psychoactive Substance (NPS) dan telah ditemukan di Indonesia sejak tahun 2023. Regulasinya yang
masih belum ada hingga saat ini menimbulkan kekhawatiran karena potensi penyalahgunaan dan
tantangan dalam deteksinya. Sebagai senyawa turunan katinon, alpha propylaminopentiophenone
diduga dapat berinteraksi dengan Dopamine Transporter (DAT) dan Vesicular Monoamine
Transporter 2 (VMAT2) dengan keduanya merupakan target umum dari psikotropika untuk dapat
memberikan efek euforia, mania, hingga adiksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji situs
pengikatan dan memprediksi afinitas alpha propylaminopentiophenone terhadap VMAT2 dan DAT
menggunakan simulasi docking, yaitu metode komputasi yang memprediksi bagaimana ligan dapat
berinteraksi dengan makromolekulnya, dan divisualisasikan dengan Discovery Studio Visualizer
2025 untuk membantu menganalisis potensi bahaya dari alpha propylaminopentiophenone yang
perlu dipertimbangkan dalam pengkategorian senyawa tersebut di regulasi. Pada penelitian ini,
digunakan ligan pembanding berupa katinon sebagai senyawa induk, amfetamin sebagai analog
katinon, dan dopamin sebagai substrat alami kedua transporter. Validasi dilakukan melalui
redocking ligan alami kokain terhadap DAT dan tetrabenazin terhadap VMAT2. Berdasarkan validasi
tersebut, didapatkan nilai root mean square deviation (RMSD) <2 Å yang menyatakan bahwa hasil
validasi bersifat valid. Berdasarkan simulasi docking yang dilakukan, tidak terdapat kemiripan situs
pengikatan antara alpha propylaminopentiophenone dengan katinon, namun ditemukan adanya
kemiripan konformasi dan interaksi antara alpha propylaminopentiophenone dengan dopamin
terhadap VMAT2 dan DAT. Selain itu, hasil simulasi docking juga menunjukkan bahwa alpha
propylaminopentiophenone merupakan ligan yang memiliki afinitas tertinggi terhadap VMAT2 dan
DAT dengan nilai energi bebas pengikatan sebesar -6,47 untuk VMAT2 dan -7,01 untuk DAT yang
menyebabkan adanya indikasi potensi dari senyawa ini menjadi stimulan kuat dengan risiko adiksi
yang besar. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa alpha propylaminopentiophenone merupakan
senyawa dengan potensi bahaya tinggi dan memerlukan pengendalian regulasi yang mendesak.
Perpustakaan Digital ITB