digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Alpha propylaminopentiophenone merupakan senyawa turunan katinon yang tergolong dalam New Psychoactive Substance (NPS) dan telah ditemukan di Indonesia sejak tahun 2023. Regulasinya yang masih belum ada hingga saat ini menimbulkan kekhawatiran karena potensi penyalahgunaan dan tantangan dalam deteksinya. Sebagai senyawa turunan katinon, alpha propylaminopentiophenone diduga dapat berinteraksi dengan Dopamine Transporter (DAT) dan Vesicular Monoamine Transporter 2 (VMAT2) dengan keduanya merupakan target umum dari psikotropika untuk dapat memberikan efek euforia, mania, hingga adiksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji situs pengikatan dan memprediksi afinitas alpha propylaminopentiophenone terhadap VMAT2 dan DAT menggunakan simulasi docking, yaitu metode komputasi yang memprediksi bagaimana ligan dapat berinteraksi dengan makromolekulnya, dan divisualisasikan dengan Discovery Studio Visualizer 2025 untuk membantu menganalisis potensi bahaya dari alpha propylaminopentiophenone yang perlu dipertimbangkan dalam pengkategorian senyawa tersebut di regulasi. Pada penelitian ini, digunakan ligan pembanding berupa katinon sebagai senyawa induk, amfetamin sebagai analog katinon, dan dopamin sebagai substrat alami kedua transporter. Validasi dilakukan melalui redocking ligan alami kokain terhadap DAT dan tetrabenazin terhadap VMAT2. Berdasarkan validasi tersebut, didapatkan nilai root mean square deviation (RMSD) <2 Å yang menyatakan bahwa hasil validasi bersifat valid. Berdasarkan simulasi docking yang dilakukan, tidak terdapat kemiripan situs pengikatan antara alpha propylaminopentiophenone dengan katinon, namun ditemukan adanya kemiripan konformasi dan interaksi antara alpha propylaminopentiophenone dengan dopamin terhadap VMAT2 dan DAT. Selain itu, hasil simulasi docking juga menunjukkan bahwa alpha propylaminopentiophenone merupakan ligan yang memiliki afinitas tertinggi terhadap VMAT2 dan DAT dengan nilai energi bebas pengikatan sebesar -6,47 untuk VMAT2 dan -7,01 untuk DAT yang menyebabkan adanya indikasi potensi dari senyawa ini menjadi stimulan kuat dengan risiko adiksi yang besar. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa alpha propylaminopentiophenone merupakan senyawa dengan potensi bahaya tinggi dan memerlukan pengendalian regulasi yang mendesak.