digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


Laporan tesis
PUBLIC Open In Flipbook Lili Sawaludin Mulyadi

Senyawa arsenik (As) secara alami dapat ditemukan pada lapisan litosfer (kerak bumi, tanah, batuan, dan sedimen) dan lapisan hidrosfer (air permukaan, akuifer, sumur dalam, dan lautan). Senyawa arsenik dalam air tanah dapat terbentuk dari proses pelapukan batuan yang menyebabkan tingginya konsentrasi As dalam air tanah sehingga menyebabkan peningkatan risiko kesehatan ketika mengonsumsi air yang terkontaminasi arsen. Untuk mengurangi risiko ini, standar As dalam air minum ditetapkan oleh WHO dan standar air minum Indonesia sebesar 0,01 mg/l. Pada penelitian ini, dilakukan pengolahan air untuk menyisihkan senyawa arsenik dengan menggunakan proses oksidasi lanjutan menggunakan fotokatalitik UV/ZnO. Katalis ZnO yang diimmobilisasi menjadi nanopartikel dilapiskan pada piringan keramik dengan metode dip coating. Studi kinetika dilakukan dalam reaktor batch dengan larutan artificial air tanah menggunakan natrium arsenit (NaAsO2) pada pH 4, 7, dan 10 dengan konsentrasi awal arsen divariasikan sebesar 1 mg/l, 2 mg/l, 3 mg/l, 4 mg/l, dan 5 mg/l dan variasi dosis katalis sebesar 1,86 g/l, 2,73 g/l, dan 3,64 g/l. ZnO diradiasi dengan sinar UV-C (? = 254,7 nm) untuk mengoksidasi arsenit As (III) menjadi arsenat As (V) selama 2 jam. Pengujian data pada penelitian menggunakan analisis uji AAS untuk menghitung nilai konsentrasi arsen total dan metode kolorimetri dengan spektrofotometer untuk menghitung nilai As(III) dan menentukan daya adsorpsi piringan keramik yang dilapisi ZnO terhadap As. Sedangkan karakteristik piringan keramik terimobilisasi ZnO nanopartikel dianalisis dengan uji SEM-EDS dan FTIR. Efisiensi penyisihan menggunakan fotokatalisis UV/ZnO selama 2 jam untuk masingmasing konsentrasi total arsenik (99,99%, 99,99%, 81,85%, 73,22%, dan 58,51%) dan untuk As (III) mencapai 100% untuk semua konsentrasi pada kondisi pH netral. Sedangkan ZnO nanopartikel yang terlapiskan di atas permukaan piringan keramik sebesar 80,65% (5,5 mg/cm2) dan membentuk ikatan Zn-O pada frekuensi 470 cm-1, 1050 cm-1, dan 3450 cm-1, serta ikatan As-O setelah pengolahan pada frekuensi 1500- 2200 cm-1. Pada penelitian ini, isoterm adsorpsi untuk arsen total lebih cocok dengan pendekatan Langmuir dan untuk arsenit cocok dengan pendekatan Langmuir dan Freundlich. Sedangkan kinetika laju reaksi untuk penyisihan arsenik pada semua variasi penelitian ini mengikuti kinetika orde kedua semu.