Senyawa arsenik (As) secara alami dapat ditemukan pada lapisan litosfer (kerak bumi,
tanah, batuan, dan sedimen) dan lapisan hidrosfer (air permukaan, akuifer, sumur
dalam, dan lautan). Senyawa arsenik dalam air tanah dapat terbentuk dari proses
pelapukan batuan yang menyebabkan tingginya konsentrasi As dalam air tanah
sehingga menyebabkan peningkatan risiko kesehatan ketika mengonsumsi air yang
terkontaminasi arsen. Untuk mengurangi risiko ini, standar As dalam air minum
ditetapkan oleh WHO dan standar air minum Indonesia sebesar 0,01 mg/l. Pada
penelitian ini, dilakukan pengolahan air untuk menyisihkan senyawa arsenik dengan
menggunakan proses oksidasi lanjutan menggunakan fotokatalitik UV/ZnO. Katalis
ZnO yang diimmobilisasi menjadi nanopartikel dilapiskan pada piringan keramik
dengan metode dip coating. Studi kinetika dilakukan dalam reaktor batch dengan
larutan artificial air tanah menggunakan natrium arsenit (NaAsO2) pada pH 4, 7, dan
10 dengan konsentrasi awal arsen divariasikan sebesar 1 mg/l, 2 mg/l, 3 mg/l, 4 mg/l,
dan 5 mg/l dan variasi dosis katalis sebesar 1,86 g/l, 2,73 g/l, dan 3,64 g/l. ZnO diradiasi
dengan sinar UV-C (? = 254,7 nm) untuk mengoksidasi arsenit As (III) menjadi arsenat
As (V) selama 2 jam. Pengujian data pada penelitian menggunakan analisis uji AAS
untuk menghitung nilai konsentrasi arsen total dan metode kolorimetri dengan
spektrofotometer untuk menghitung nilai As(III) dan menentukan daya adsorpsi
piringan keramik yang dilapisi ZnO terhadap As. Sedangkan karakteristik piringan
keramik terimobilisasi ZnO nanopartikel dianalisis dengan uji SEM-EDS dan FTIR.
Efisiensi penyisihan menggunakan fotokatalisis UV/ZnO selama 2 jam untuk masingmasing
konsentrasi total arsenik (99,99%, 99,99%, 81,85%, 73,22%, dan 58,51%) dan
untuk As (III) mencapai 100% untuk semua konsentrasi pada kondisi pH netral.
Sedangkan ZnO nanopartikel yang terlapiskan di atas permukaan piringan keramik
sebesar 80,65% (5,5 mg/cm2) dan membentuk ikatan Zn-O pada frekuensi 470 cm-1,
1050 cm-1, dan 3450 cm-1, serta ikatan As-O setelah pengolahan pada frekuensi 1500-
2200 cm-1. Pada penelitian ini, isoterm adsorpsi untuk arsen total lebih cocok dengan
pendekatan Langmuir dan untuk arsenit cocok dengan pendekatan Langmuir dan
Freundlich. Sedangkan kinetika laju reaksi untuk penyisihan arsenik pada semua
variasi penelitian ini mengikuti kinetika orde kedua semu.
Perpustakaan Digital ITB