2018_T_Praba_Fitra_Perdana_1-Abstrak.pdf
PUBLIC Open In Flipbook Garnida Hikmah Kusumawardana
Pemantauan kualitas udara di DKI Jakarta merupakan hal yang harus dilakukan untuk menjaga kualitas udara di DKI Jakarta. Beberapa zat pencemar udara yang dapat merusak kualitas udara diantaranya adalah PM10, SO2, dan CO. Namun daripada itu hasil dari pemantauan masih sulit diinterpretasi karena datanya masih kasar sehingga perlu dilakukan analisis terhadapnya. Di DKI Jakarta terdapat stasiun pemantauan kualitas udara secara otomatis sehingga didapatkan konsentrasi pencemar tertentu setiap setengah jam. Dilakukan analisis time series dan variasi spasial pada data ketiga pencemar di DKI Jakarta. Tujuan utama dari penelitian ini adalah diperolehnya informasi mengenai kondisi kualitas udara di DKI Jakarta. Secara garis besar analisis utama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah identifikasi pola tren, identifikasi pengaruh musim, perbandingan antar lokasi, dan peramalan. Metode yang digunakan untuk mendeteksi pola tren adalah uji Mann-Kendall, identifikasi pengaruh musim dengan uji t, perbandingan lokasi dengan ANOVA dan Tukey, dan peramalan dengan ARIMA. PM10 menunjukkan sebagian besar mengalami penurunan, sedangkan SO2 sebagian besar mengalami kenaikan, untuk CO menunjukkan tren yang tidak konsisten. Untuk PM10 dan SO2 konsentrasi lebih besar pada musim kemarau. Pada analisis perbandingan antar lokasi untuk PM10 ditemukan tidak adanya perbedaan signifikan antara DKI1, DKI2, dan DKI5. Dalam analisis peramalan didapatkan bahwa model ARIMA yang diterapkan belum cukup baik, baik dari segi error yang didapatkan maupun dari plot ramalan yang diperoleh. Model ARIMA dan hasil ramalannya dapat lebih baik dengan data yang lebih banyak.
Perpustakaan Digital ITB