2019_TA_PP_DENISA_DIVIANA_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_DENISA_DIVIANA_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_DENISA_DIVIANA_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_DENISA_DIVIANA_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_DENISA_DIVIANA_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_DENISA_DIVIANA_1-DAFTAR_PUSTAKA.pdf
PUBLIC Open In Flipbook Lili Sawaludin Mulyadi
Kakao merupakan tanaman yang dimanfaatkan bijinya, sehingga bagian lain selain biji dari kakao tersebut akan menjadi limbah. Dalam proses pengolahan biji kakao akan dihasilkan limbah berupa pulp biji kakao (cocoa sweatings) yang sering diistilahkan sebagai pulp kakao dari proses fermentasi. Kandungan limbah dari pulp kakao ini mengandung nilai gula dan organik yang tinggi. Untuk itu pada penelitian ini pengolahan limbah cair akan dikondisikan dengan kondisi anaerob, dengan adanya parameter pembentukan etanol sebagai salah satu kunci kesuksesan degradasi proses secara anaerob ini. Etanol merupakan produk samping yang dapat digunakan kembali,. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Wang dkk (1979), banyak kofaktor logam yang berperan dalam pembentukan enzim mikroorganisme, namun belum diketahui secara tepat mana yang sangat berpengaruh untuk pembentukan etanol. Dengan demikian, penelitian ini dilakukan dengan percobaan skrining skala laboratorium dan pengolahan data etanol dengan analisis statistik faktorial 2n, untuk mengetahui pengaruh kofaktor logam Fe, Mn dan Ni terhadap pembentukan etanol dari pulp kakao dalam proses anaerob. Penelitian ini menggunakan Circulating Bed Reactor (CBR) pada kondisi COD optimum 15.000 mg/L. CBR ini dioperasikan secara batch selama 72 jam. Efisiensi yang diperoleh dari proses anaerob ini, menghasilkan penurunan COD pada pengolahan limbah cair pulp kakao ini dapat mencapai 65-80%. Pada penelitian ini, berdasarkan hasil analisa statistik faktorial 2n logam yang paling berpengaruh pada proses pembentukan etanol adalah logam Fe, variasi logam Fe dan Ni, dan variasi kombinasi logam Fe, Mn dan Ni. Peningkatan laju pembentukan etanol tertinggi dapat mencapai 60% pada jam jam ke-72 dengan nilai konsentrasi etanol tertinggi yaitu 11.224,6 mg/L.
Perpustakaan Digital ITB