digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Toko ritel mode saat ini menghadapi persaingan dengan toko-toko online. Sekarang, konsumen memiliki akses yang tidak terbatas untuk berbelanja melalui berbagai situ belanja online atau aplikasi belanja pada telepon genggam. Sebuah survei yang dilakukan oleh BoF-McKinsey Global Fashion Survey menyebutkan bahwa kompetisi dengan pemain-pemain online dan menurunnya jumlah konsumen yang datang ke toko telah menjadi tantangan kedua terbesar sepanjang tahun 2016. PT Mitra Adiperkasa, Tbk. (MAP), sebuah perusahaan ritel lifestyle di Indonesia, mengalami tantangan terhadap munculnya toko-toko online. Salah satu toko mode di Paris Van Java Bandung, Topshop, sedang mengalami ketidakstabilan performa penjualan dengan menurunnya pertumbuhan penjualan dan jumlah konsumen. Untuk mengatasi tantangan tersebut, faktor-faktor mengenai pengalaman di dalam toko yang terdiri dari persepsi merek, karakteristik toko, dan bauran komunikasi pemasaran harus ditingkatkan untuk menangkap peluang-peluang yang tidak tersedia pada belanja online, seperti pelayanan pelanggan, asisten belanja pribadi, dan kamar pas yang disediakan untuk mencoba pakaian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor pada persepsi.merek, karakteristik toko, dan bauran komunikasi pemasaran yang memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap sikap dan minat beli di Topshop PVJ. Sebagaimana dinyatakan oleh Fishbein & Ajzen (1975), bahwa sikap seseorang terhadap suatu objek seringkali digunakan untuk memprediksi niat orang tersebut untuk melakukan perilaku tertentu terhadap objek tersebut. Oleh karena itu, faktor-faktor yang memiliki pengaruh paling penting terhadap sikap dan minat beli di Topshop PVJ akan diajukan untuk perumusan solusi bisnis. Survei telah dilakukan di Topshop PVJ dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Kuesioner telah disebarkan ke 364 responden secara acak di antara konsumen Topshop PVJ dengan metode mall intercept dan dengan mengirimkan kuesioner online ke alamat surel konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra merek, keragaman produk, dan pelayanan pramuniaga memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap sikap. Sementara itu, nilai keuntungan, tampilan produk, tata letak toko, suasana, iklan, dan pemasaran langsung memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap minat beli. Strategi bisnis diformulasikan menggunakan metode pendekatan dua tahap untuk menentukan solusi yang paling optimal dalam membentuk sikap dan minat beli terhadap Topshop PVJ berdasarkan faktor-faktor yang memiliki pengaruh lebih besar pada setiap tahap. Tahap pertama adalah mengimplementasikan strategi untuk mendapatkan sikap konsumen yang baik terhadap toko and untuk mendorong konsumen datang ke toko. Tahap kedua adalah membentuk minat beli ketika konsumen sudah berada di dalam toko dengan mengimplementasikan strategi pada faktor-faktor yang berpengaruh. Rentang waktu yang diajukan untuk menjalankan strategi-strategi yang dimaksud adalah dari Desember 2018 sampai Juni 2019. Strategi-strategi yang diajukan ini bertujuan untuk meningkatkan faktor pengalaman di dalam toko Topshop PVJ, yang pada akhirnya diharapkan dapat pula meningkatkan performa penjualan.