2019_TA_PP_ASTRID_TIARA_BENING_1-_BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_ASTRID_TIARA_BENING_1-_BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_ASTRID_TIARA_BENING_1-_BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_ASTRID_TIARA_BENING_1-_BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_ASTRID_TIARA_BENING_1-_BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_ASTRID_TIARA_BENING_1-_BAB_6.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_ASTRID_TIARA_BENING_1-_DAFTAR_PUSTAKA.pdf
PUBLIC Open In Flipbook Lili Sawaludin Mulyadi
Secara umum, kenaikan pertumbuhan moda transportasi udara telah disertai
dengan kenaikan jumlah energi yang dianggap mampu menurunkan kualitas udara
sekitar bandara. Pesawat hanya salah satu dari beberapa sumber emisi di Bandara
Internasional Soekarno-Hatta, makalah ini hanya membahas tentang emisi dari
sumber tidak bergerak, infrastruktur bandara dan lalu lintas kendaraan sebagai
rangkaian aktivitas pendukung yang berlangsung di kawasan bandara. Dalam
konteks kualitas udara, inventarisasi emisi di bandara diperlukan guna mengetahui
beban emisi gas rumah kaca (GRK) dan non gas rumah kaca (non GRK).
Inventarisasi tersebut dilakukan sejalan dengan program pengendalian
pencemaran udara dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ruang
lingkup studi diklasifikasikan kedalam tujuh zona yaitu : Pertamina Airport Fuel
Depot, GMF AeroAsia, Airport Fire Brigade, Soekarno-Hatta Power Station,
Terminal 1 Soekarno-Hatta, Terminal 2 Soekarno-Hatta, dan Terminal 3
Soekarno-Hatta. Klasifikasi zona dilakukan untuk mempermudah identifikasi
sumber emisi dan penyajian infografis emisi di kawasan Bandara International
Soekarno-Hatta dari sumber tidak bergerak, infrastruktur bandara dan lalu lintas
kendaraan bermotor. Perbandingan emisi gas rumah kaca (terdiri dari CO2, N2O
dan CH4) dan emisi non gas rumah kaca (terdiri dari CO, NOx, VOC, HC, SO2
dan PM10) dari sumber tidak bergerak, infrastruktur bandara dan lalu lintas
kendaraan bermotor di bandara adalah 94 : 6 setara dengan 57.760 ton GRK/tahun
dan 3.759 ton non GRK/tahun. Urutan emisi yang dihasilkan dari sumber tidak
bergerak, infrastruktur bandara dan lalu lintas kendaraan bermotor (besar ke kecil)
adalah CO2 (57.579 ton CO2/tahun), CO (3.187 ton CO/tahun), VOC (480 ton
VOC/tahun), N2O (133 ton N2O/tahun), NOx (84 ton NOx/tahun), HC (8 ton
HC/tahun), CH4 (6 ton CH4/tahun), PM10 (6 ton PM10/tahun) dan SO2 (3 ton
SO2/tahun).
Perpustakaan Digital ITB