2019_TA_PP_RAIHANA_NABILA_1-_BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_RAIHANA_NABILA_1-_BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_RAIHANA_NABILA_1-_BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_RAIHANA_NABILA_1-_BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_RAIHANA_NABILA_1-_BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_RAIHANA_NABILA_1-_BAB_6.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_RAIHANA_NABILA_1-_DAFTAR_PUSTAKA.pdf
PUBLIC Open In Flipbook Lili Sawaludin Mulyadi
Air minum merupakan salah satu kebutuhan vital manusia, sehingga keamanan air
minum harus dapat dipastikan dalam penyediaan air minum. Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung sebagai perusahaan yang
bergerak dalam pelayanan air minum dituntut untuk dapat memproduksi air
minum sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah, yaitu Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
usulan implementasi water safety plan di wilayah distribusi PDAM Tirtawening
hingga di titik terjauh daerah pelayanan di Kecamatan Babakan Ciparay, Kota
Bandung. Kualitas yang diuji adalah parameter mikrobiologi terhadap jumlah
total coliform dan E. coli dengan metode Jumlah Perkiraan Terdekat (JPT).
Sampel air yang diuji kualitasnya diambil pada unit reservoar IPAM (Instalasi
Pengolahan Air Minum) Badaksinga dan 80 kran konsumen pada jalur distribusi.
Berdasarkan analisis laboratorium, diketahui bahwa sebanyak 81,25% sampel di
wilayah distribusi memenuhi persyaratan keamanan air minum ditinjau dari
parameter mikrobiologi. Namun, masih terdapat kontaminasi mikroba pada titiktitik
distribusi paling jauh akibat kebocoran pipa dan turunnya konsentrasi sisa
klor. Nilai JPT terbesar untuk total coliform dan E. coli yang diukur mencapai
150 JPT/100 ml air. Model water safety plan dalam sitem distribusi mengkaji
tentang analisis bahaya, langkah pengontrolan, batas kritis, dan tindakan
perbaikan yang diperlukan. Dari hasil penelitian ini diperlukan penanggulangan
lebih lanjut dari pihak pemasok air guna mencapai target kesehatan masyarakat
dan memenuhi baku mutu yang berlaku.
Perpustakaan Digital ITB