2019_TA_PP_MUHAMMAD_ARIEF_NOVERIANTO_1_-_COVER.pdf
PUBLIC Open In Flipbook Lili Sawaludin Mulyadi
2019_TA_PP_MUHAMMAD_ARIEF_NOVERIANTO_1_-_BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_MUHAMMAD_ARIEF_NOVERIANTO_1_-_BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_MUHAMMAD_ARIEF_NOVERIANTO_1_-_BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_MUHAMMAD_ARIEF_NOVERIANTO_1_-_BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_MUHAMMAD_ARIEF_NOVERIANTO_1_-_BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_MUHAMMAD_ARIEF_NOVERIANTO_1_-_BAB_6.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan
2019_TA_PP_MUHAMMAD_ARIEF_NOVERIANTO_1_-_DAFTAR_PUSTAKA.pdf
PUBLIC Open In Flipbook Lili Sawaludin Mulyadi
PT XYZ merupakan salah satu industri pengolahan kelapa sawit yang berada di
wilayah Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Produk utama dari
kegiatan pemrosesan di industri tersebut adalah minyak kelapa sawit. Dalam
proses produksi, pabrik PT XYZ membutuhkan uap panas sebagai salah satu
penunjang operasi. PT XYZ menggunakan boiler sebagai penghasil uap, dengan
bahan bakar pembakaran berupa serabut dan cangkang kelapa sawit. Dengan
penggunaan serabut dan cangkang kelapa sawit sebagai bahan baku, kegiatan
pembakaran tersebut menghasilkan emisi zat pencemar, yang salah satunya
merupakan partikulat. Alat pengendali partikulat yang sudah terpasang pada
boiler PT XYZ tersebut adalah berupa multi siklon. Konsentrasi partikulat pada
gas yang diemisikan dari multi siklon mencapai 996 mg/m3. Nilai tersebut berada
di atas baku mutu konsentrasi partikulat jika dibandingkan dengan Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup No. 7 Tahun 2007, yaitu 300 mg/m3. Dalam studi
perencanaan ini, solusi yang diusulkan untuk mengatasi permasalahan konsentrasi
partikulat tersebut adalah berupa penambahan sistem wet scrubber. Kemudian
untuk mengantisipasi adanya pengetatan peraturan, maka direncanakan batas
maksimum konsentrasi emisi partikulat adalah sebesar 100 mg/m3 sehingga target
efisiensi penyisihan partikulatnya adalah 90%. Untuk mencapai target tersebut
maka kemudian dirancang sistem wet scrubber berupa tower spray chamber
(beserta nozzle dan mist eliminator), bak pengendap, dan reservoir. Tower spray
chamber yang dirancang memiliki dimensi tinggi 6,5 m dan diameter 3,5 m
dengan penambahan nozzle untuk droplet 800 ?m pada 9 titik dan mist eliminator
tipe vane. Bak pengendap dirancang memiliki 2 tangki yang masing-masing
memiliki dimensi panjang 9,2 m dan lebar 2,3 m. Reservoir yang dibutuhkan
untuk menampung cairan memiliki dimensi panjang dan lebar 5,3 m dengan
kedalaman 3 m.
Perpustakaan Digital ITB