digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2019_TA_PP_FAZANI_AZ-ZAHRA_IFACHRIL_1-_BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_FAZANI_AZ-ZAHRA_IFACHRIL_1-_BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_FAZANI_AZ-ZAHRA_IFACHRIL_1-_BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_FAZANI_AZ-ZAHRA_IFACHRIL_1-_BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_FAZANI_AZ-ZAHRA_IFACHRIL_1-_BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_FAZANI_AZ-ZAHRA_IFACHRIL_1-_BAB_6.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan


Daerah Majalaya yang terdapat di Kabupaten Bandung adalah salah satu sentra industri tekstil di provinsi Jawa Barat. Air limbah yang dihasilkan umumnya dibuang ke Sungai Cikacembang. Permasalahan yang timbul akibat buangan limbah industi tekstil meliputi masalah Chemical Oxygen Demand (COD) dan Total Suspended Solid (TSS) yang berada dalam konsentrasi yang tinggi. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui efektivitas tanaman air sebagai agen fitoremediasi untuk meningkatkan kualitas air Sungai Cikacembang. Sebelum dilakukan percobaan, dilakukan studi pendahuluan yaitu Uji Titik Baseline selama 24 jam. Berdasarkan hasil dari uji ini diketahui bahwa kondisi Sungai Cikacembang berfluktuatif, bergantung dengan kehadiran limbah tekstil dan kondisi hulu sungai. Percobaan dilakukan dengan dua cara yaitu di Sungai Cikacembang dan di laboratorium. Pada percobaan di lapangan tanaman yang digunakan adalah eceng gondok (Eichhornia crassipes). Tanaman diletakkan pada dua buah jaring dengan ukuran 2 x 1 x 1,5 m. Sampel air diambil pada tiga titik berbeda, yaitu sebelum jaring pertama, di antara jaring dan setelah jaring kedua. Pada percobaan skala lapangan ini sampel air diambil pada hari ke-0, 3, 5, 7, 14, 21, dan 28 percobaan. Percobaan kedua dilakukan di laboratorium. Pada percobaan ini digunakan tiga jenis tanaman air yaitu; eceng gondok (Eichhornia crassipes), kiapu (Pistia stratiotes) dan kiambang (Salvinia molesta). Pengambilan sampel air dilakukan pada hari ke-0, 3, 5, dan 7. Didapatkan hasil yang cukup berbeda dari dua percobaan ini. Pada percobaan di lapangan terdapat persentase penyisihan dan peningkatan pencemar, karena sistem air yang melewati tanaman adalah kontinyu. Pada percobaan di laboratorium didapatkan hasil hanya tanaman kiambang (Salvinia molesta) yang mampu bertahan hidup dan menurunkan konsentrasi pencemar hingga hari terakhir percobaan.