digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2016_TS_PP_REINA_YULIANTI_1-COVER.pdf
Terbatas agus slamet
» ITB

Jalur Hijau merupakan bagian dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan yang memiliki fungsi, salah satunya sebagai penyeimbang ekologi. Jalur hijau memiliki peran sebagai penyerap polusi, daerah resepan air, koridor dan habitat bagi satwa serta mendukung keseimbangan ekologi agar tetap terjaga. Konsep penataan RTH Kota Bandung yaitu melalui konsep green network dengan menghubungkan RTH yang satu dengan RTH yang lainnya melalui jalur hijau. Selain menyediakan akses bagi masyarakat, diharapkan keanekaragaman satwa perkotaan dapat terjaga. Namun demikian pengelolaan yang tidak tepat membuat pencapaian terhadap fungsi dari jalur hijau kurang maksimal terutama sebagai jalur yang multi fungsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek sosial, lingkungan dan vegetasi pada jalur hijau penghubung Taman Tegalega dan Taman Maluku. Lokasi Jalur hijau yang diamati yaitu: jalur hijau Jalan Tegalega, Jalan Alun-Alun, Jalan Asia Afrika, Jalan Sunda, dan Jalan Sumbawa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan teknik pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling melalui penyebaran kuesioner dan purposive sampling melalui wawancara kepada narasumber dari dinas terkait dan ahli di bidang ekologi hewan dan tumbuhan. Data kuesioner dianalisis menggunakan skala Likert untuk mendapatkan informasi mengenai presepsi dan partisipasi responden . Observasi langsung dilakukan dengan mengukur CO, CO2 suhu, dan kelembaban serta mendata vegetasi. Data vegetasi dianalisis menggunakan Scoring Assessment Method dengan variabel penilaian fungsi ekologis dan konservasi. Dari hasil analisis diketahui bahwa hasil presepsi masyarakat mengenai fungsi, keragaman hayati, dan pengelolaan pada kelima jalur hijau dalam kategori baik. Respon partisipasi responden untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sangat positif dengan presentasi sebesar 80%. Hasil pengukuran CO dan CO2 pada kelima jalur hijau diketahui masih di bawah nilai baku mutu lingkungan. Hasil pengukuran suhu dan kelembaban menunjukkan bahwa jalur hijau Sumbawa memiliki nilai Temperature Humidity Index dalam kategori nyaman. Hasil Scoring Assessment Method terhadap vegetasi menunjukkan bahwa jalur hijau Sumbawa adalah jalur yang sangat baik kondisinya dalam mendukung fungsi jalur hijau sebagai koridor hijau perkotaan.