digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Alysha Huda Alima
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Alysha Huda Alima
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Alysha Huda Alima
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Alysha Huda Alima
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Alysha Huda Alima
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Alysha Huda Alima
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Alysha Huda Alima
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Alysha Huda Alima
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Alysha Huda Alima
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Ruang terbuka hijau (RTH), termasuk taman, adalah salah satu fasilitas pendukung kehidupan perkotaan. Taman kota sebagai ruang terbuka hijau memberikan berbagai manfaat sosial, ekologis, dan kesehatan, termasuk peningkatan kualitas hidup masyarakat perkotaan. Namun, ketidaksetaraan dalam aksesibilitas dan kualitas taman sering kali mencerminkan kesenjangan sosial dan ekonomi di kotakota besar, termasuk Jakarta Selatan. Dengan studi kasus di Kecamatan Kebayoran Baru, Tebet, dan Pesanggrahan, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesetaraan sosial taman kota di lingkungan dengan karakteristik sosial dan ekonomi yang beragam di Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan spasial untuk menganalisis aksesibilitas dan kualitas taman. Data yang digunakan mencakup data spasial taman, jaringan jalan, batas wilayah administratif, dan data harga tanah. Metode yang digunakan melibatkan observasi lapangan, analisis jaringan (network analysis), green space accessibility index (GSAI), dan penilaian kualitas taman berdasarkan kriteria yang telah dirumuskan. Analisis korelasi dilakukan untuk mengevaluasi hubungan antara aksesibilitas atau kualitas taman dengan kondisi sosial-ekonomi berdasarkan harga tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam aksesibilitas taman di antara wilayah-wilayah dengan karakteristik sosial-ekonomi berbeda. Wilayah dengan harga tanah lebih tinggi memiliki akses yang lebih baik ke taman dibandingkan wilayah dengan harga tanah rendah. Dalam penelitian ini, Kecamatan Kebayoran Baru memiliki area pelayanan taman yang lebih tinggi daripada Kecamatan Tebet dan Pesanggrahan. Namun, kualitas taman tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antarwilayah, meskipun terdapat kecenderungan ketimpangan. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pengembangan kebijakan ruang terbuka hijau yang lebih inklusif dan adil di Jakarta Selatan. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi para perencana kota dan pembuat kebijakan untuk meningkatkan kesetaraan sosial melalui penyediaan taman kota serta ruang terbuka hijau yang lebih merata dan berkelanjutan.