digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kebijakan pemerintah, seperti revitalisasi, merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya dinamika harga lahan di perkotaan. Karakteristik lahan yang unik menyebabkan dinamika harga lahan yang terjadi akibat revitalisasi di suatu wilayah dapat berbeda dengan wilayah lainnya. Salah satu indikator dalam mengukur efektivitas dari suatu proyek revitalisasi adalah dengan harga lahan. Namun, dampak dari revitalisasi terhadap harga lahan masih sangat minim informasi maupun penelitiannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh dari revitalisasi sebagai salah satu kebijakan pemerintah terhadap harga lahan yang ada di sekitarnya dengan mengambil studi kasus dari Tebet Eco Park. Analisis konten digunakan dalam mengidentifikasi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap dinamika harga lahan. Berdasarkan analisis konten didapatkan 16 variabel independen yang mempengaruhi harga lahan. Selanjutnya, dalam menganalisis besaran dampak dari revitalisasi yang dilakukan digunakanlah metode Propensity Score Matching (PSM) dimana dilakukan dalam 2 cara. Pertama adalah menggunakan harga lahan yang berada dalam radius 1.800 - 3.600 meter dari Tebet Eco Park selaku wilayah yang menerima perlakuan dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak revitalisasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga lahan. Kedua adalah menggunakan harga lahan yang berada di sekitar Taman Langsat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak revitalisasi ruang terbuka hijau memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penurunan harga lahan. Penurunan harga lahan yang terjadi akibat revitalisasi yang dilakukan adalah sekitar 23% atau kurang lebih sebesar Rp. 8.500.000,00. Penurunan terhadap harga lahan tersebut diperkirakan akibat kemacetan yang ditimbulkan akibat banyaknya parkir liar dari pengunjung taman. Daya tarik dari Tebet Eco Park yang meningkat menyebabkan banyaknya pengunjung taman tersebut dimana tidak diiringi dengan ketersediaan lahan parkir yang cukup. Selain itu, keberadaan PKL yang mendirikan stand di depan rumah warga mengakibatkan terganggunya aktivitas dari warga setempat akibat kemacetan serta sampah yang dihasilkan akibat adanya aktivitas PKL tersebut.