digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019_TA_PP_RADIYAN_PUSPO_RIFALDI_1_-_COVER.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

2019_TA_PP_RADIYAN_PUSPO_RIFALDI_1_-_BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_RADIYAN_PUSPO_RIFALDI_1_-_BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_RADIYAN_PUSPO_RIFALDI_1_-_BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_RADIYAN_PUSPO_RIFALDI_1_-_BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_RADIYAN_PUSPO_RIFALDI_1_-_BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan


Limbah cair domestik memiliki kandungan organik yang tinggi, dimana mengandung salah satu nutrisi penting yakni fosfat. Kandungan fosfat dalam limbah domestik dapat mengakibatkan terjadinya eutrofikasi pada badan air dimana dikhawatirkan dapat mengakibatkan pertumbuhan alga dalam jumlah yang besar. Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) adalah sistem pengolahan air limbah secara biologis yang merupakan salah satu hasil pengembangan dari sistem Sequencing Batch Reactor (SBR) dimana mampu menyisihkan kandungan fosfat hingga 80-90%. Kelebihan dari sistem MBBR ini adalah hanya butuh area operasional yang kecil, head loss kecil, tidak membutuhkan backwash ataupun resirkulasi lumpur, anti-clogging, luas area spesifik dari biofilm yang cukup luas dan tidak terjadi masalah bulking jika dibandingkan dengan teknologi lain. Penelitian ini dilakukan pada reaktor MBBR yang terdiri dari 5 tangki dan 1 clarifier serta menggunakan Biochip sebagai media tumbuh dan lekat mikroorganisme. Jumlah media yang digunakan yakni sekitar 220 liter dimana dibagi pada beberapa tangki proses, yakni 60 L pada tangki denitrifikasi 1, 140 L pada tangki nitrifikasi dan 20 L pada tangki denitrifikasi 2. Pada tangki denitrifikasi 1 dan denitrifikasi 2, terjadi proses pada kondisi anoksik. Sedangkan pada tangki nitrifikasi, proses yang terjadi berada pada kondisi aerob. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi dari penyisihan total fosfat serta mengetahui nilai alkalinitas dengan menggunakan sistem MBBR. Untuk limbah yang digunakan, penelitian ini menggunakan limbah sintetis yang karakteristiknya sudah disesuaikan dengan karakteristik limbah domestik IPAL Bojongsoang. Sistem MBBR ini memiliki Hydraulic Retention Time (HRT) selama 4,7 jam, dimana debit inletnya sebesar 3,3 L/menit. Untuk konsentrasi inlet fosfat yang digunakan pada penelitian ini, dibedakan menjadi 4 variasi yakni fosfat dengan konsentrasi 1, 2, 3, dan 4 mg/L. Hasil dari penelitian ini didapatkan nilai efisiensi penyisihan total fosfat dengan variasi konsentrasi inlet sebesar 1, 2, 3, dan 4 mg/L rata-rata yaitu 45,31 %; 42,12 %; 28,24 %; dan 50,02%. Untuk nilai ph pada sistem berada pada rentang 6,8-7,8; temperatur berada pada rentang 23-27oC; dan kondisi DO berada pada rentang 0,1-8 mg/L. Sedangkan untuk nilai alkalinitas, diketahui bervariasi dan berubah-ubah seiring dengan kebutuhan yang berbeda pada masing-masing tangki reaktor MBBR dimana nilainya berada pada rentang 210-440 mg/L CaCO3