digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2019_TA_PP_LAURENTIA_MUTIARA_SANI_WIDYAWATI_1-_BAB_1.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_LAURENTIA_MUTIARA_SANI_WIDYAWATI_1-_BAB_2.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_LAURENTIA_MUTIARA_SANI_WIDYAWATI_1-_BAB_3.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_LAURENTIA_MUTIARA_SANI_WIDYAWATI_1-_BAB_4.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_LAURENTIA_MUTIARA_SANI_WIDYAWATI_1-_BAB_5.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

2019_TA_PP_LAURENTIA_MUTIARA_SANI_WIDYAWATI_1-_BAB_6.pdf
Terbatas  Lili Sawaludin Mulyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Burangkeng merupakan TPA yang menampung 4.107 m3 sampah per hari yang berasal dari wilayah Kabupaten Bekasi dengan menerapkan sistem pengolahan open dumping sejak 1995. Lokasi TPA yang berjarak kurang dari 100 meter dari permukiman penduduk yang menggunakan air tanah sebagai sumber air bersih dapat memperbesar potensi pencemaran air tanah dangkal oleh lindi TPA yang dapat mengancam kesehatan masyarakat di sekitar TPA. Studi kualitas air tanah pada musim hujan dan kemarau (kedalaman 8-20 meter di bawah muka tanah) dilakukan terhadap parameter TDS, pH, suhu, DO, senyawa nitrogen, sulfat, total fosfat, klorida, COD, serta logam Fe, Mn, Cu, Zn, dan Cr dari 18 sumur dangkal hingga radius 1.000 km dari TPA. Sumur-sumur yang terletak pada radius ±50 meter dari TPA Burangkeng telah terkontaminasi lindi, namun jarak dispersi kontaminan akan semakin jauh pada musim hujan. Selain itu, air tanah pada area studi berstatus cemar ringan yang pada musim hujan nilai indeks hingga radius ±250 meter dari TPA meningkat diduga akibat adanya kontribusi dari infiltrasi lindi TPA Burangkeng. Disamping keberadaan TPA, pada sebagian sumur kondisi sanitasi dan kegiatan peternakan memiliki kontribusi yang cukup besar dalam meningkatkan nilai indeks pencemar air tanah.