PT. WOODKA Kreasi Muda Bangsa atau lebih dikenal dengan nama jam tangan WOODKA adalah pelopor jam tangan dari kayu dengan tali yang dapat diganti di Indonesia. Produk tanda tangan dari jam tangan WOODKA adalah arloji kayu dengan bentuk bulat. Di divisi operasional, perusahaan memiliki banyak produk yang perlu disimpan dalam persediaan. Manajemen persediaan arloji menjadi salah satu indikator utama dalam mengukur kinerja perusahaan dalam operasi. Indikator utamanya adalah bahwa arloji tidak boleh kehabisan stok dan kelebihan stok.Hal ini ditetapkan untuk mencegah gangguan proses produksi sehingga proses berjalan efisien.
WOODKA sering mengalami masalah inventaris arloji, terutama dalam beberapa produk terlaris: Loca Sonokeling (42mm), dan Loca Maple (36mm). Kadang-kadang mereka mengalami terlalu banyak menimbun dan kadang kehabisan stok. Akar penyebab masalah terdiri dari tiga hal; tidak ada metode pengendalian persediaan, tidak ada metode perkiraan, perusahaan tidak tahu berapa lama persediaan cukup sebelum habis, dan hanya bergantung pada pemasok tunggal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah ini dengan menganalisis metode pengendalian persediaan dan teknik perkiraan penggunaan yang tepat.
Metode pengendalian persediaan penunjuk waktu menggunakan Fixed Order Quantity menghasilkan biaya persediaan yang lebih rendah daripada metode yang ada. Biaya inventori penunjuk waktu Loca Sonokeling (42mm) pada tahun 2018 (Jan-Okt) adalah 9.798.000 IDR dan jika menerapkan Fixed Order Quantity maka biaya persediaan hanya 6.635.000 IDR dan menggunakan Fixed Time Period adalah Rp 10.836.000. Biaya persediaan Loca Maple (36mm) pada tahun 2018 (Jan-Okt) pada tahun 2018 adalah 10.111.000 dan jika menerapkan Fixed Order Quantity maka biaya persediaan adalah 6.878.000 dan jika menggunakan Fixed Order Period maka biaya persediaan akan menjadi 13.023..000 IDR. Berdasarkan penelitian ini, teknik tren linier adalah teknik peramalan penggunaan paling tepat woodka.
Perpustakaan Digital ITB