digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Padalarang merupakan kawasan bagi beberapa industri kapur, hal ini dikarenakan adanya bentang alam berupa Karst. Kegiatan pada industri kapur berpotensi menghasilkan debu kapur yang mengandung kristalin silika. Bentuk kristalin silika yang umum pada debu kapur berupa kuarsa yang apabila terinhalasi oleh pekerja dapat menimbulkan beberapa penyakit, seperti arthritis, gangguan sistem imun, silikosis, bahkan kanker paru-paru. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis risiko kesehatan yang ditimbulkan akibat paparan debu kapur terhadap penurunan fungsi paru-paru pekerja bagian pengolahan. Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi lingkungan yang bersifat cross sectional. Responden yang dilibatkan adalah 30 orang pekerja pabrik kapur PT.X dan responden kontrol berjumlah 14 orang. Debu kapur yang masuk ke saluran pernafasan diambil menggunakan personal sampler pump sesuai standar NIOSH 7500. Sampel debu kapur ini kemudian dianalisis menggunakan metode XRD sesuai standar MDHS 101 untuk mengetahui persentase kristalin silika. Berdasarkan pengukuran dan perhitungan pajanan, dari 30 orang responden terdapat 4 orang yang mendapat paparan debu kapur total yang melibihi NAB Permenakertrans No.PER.13/MEN/X/2011, TLV ACGIH, dan REL NIOSH serta 1 orang melebihi PEL OSHA. Terdapat 5 lokasi kerja responden, yaitu mobile, mesin 30 mesh, 150 mesh, 200 mesh, dan 400 mesh. Proporsi tertinggi terdapat pada responden yang bekerja di mesin 200 mesh, yaitu 37,5% responden mendapat pajanan debu kapur terinhalasi yang melebihi ambang batas. Uji komparatif Kruskal Wallis menunjukkan nilai p 0,000 (p < 0,05) yang menandakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada proporsi responden yang mendapat pajanan debu kapur terinhalasi yang melebihi ambang batas di setiap mesin. Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa debu kapur terinhalasi memiliki kandungan kuarsa kristalin silika sebanyak 0,2%. Nilai ADD dipengaruhi oleh nilai konsentrasi debu kapur terinhalasi, sehingga terdapat pula perbedaan proporsi nilai ADD responden di setiap jenis mesin tempat responden bekerja. Tidak ada reponden yang memiliki nilai Indeks Bahaya > 1 baik untuk kelompok kontrol maupun kelompok terpapar. Dosis debu kapur yang diterima responden tidak berbahaya untuk nilai fungsi paru-paru.