digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pertambahan penduduk dan peningkatan kegiatan pembangunan mengakibatkan nilai wilayah pesisir terus bertambah. Konsekuensinya adalah terdapatnya masalah pengelolaan yang timbul karena konflik pemanfaatan. Permasalahan di wilayah pesisir antara lain kesejahteraan masyarakat, pemanfaatan sumberdaya dan sistem sanitasi. Kondisi lingkungan permukiman masyarakat pesisir, khususnya nelayan belum tertata dengan baik sehingga terkesan kumuh. Hal ini disebabkan oleh adanya keterbatasan lahan sehingga membuat masyarakat sulit untuk membangun fasilitas sanitasi untuk mencapai hidup sehat dan bermartabat. Permasalahan sanitasi dasar khususnya pada wilayah pulau-pulau kecil merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian khusus dan perlu ditinjau lebih dalam. Penelitian ini bertujuan untuk menilai daya dukung ekosistem mangrove, kesejahteraan masyarakat dan sistem sanitasi. Dengan adanya penilaian tersebut diharapkan dapat membantu dan mengindentifikasi kondisi masyarakat dalam perekonomian dan sanitasi. Dalam penelitian ini menggunakan kriteria indeks komponen sumberdaya hayati, komponen kesejahteraan nelayan dan komponen sanitasi. Hasil yang diperoleh untuk penilaian komponen sumberdaya hayati adalah sempurna, indeks kesejahteraan nelayan adalah baik dan indeks komponen sanitasi dengan nilai buruk. Sistem sanitasi di Kepulauan Tanakeke ditunjukkan melalui perilaku yang telah berlangsung sejak lama misalnya pembuangan tinja di area mangrove, membuang sampah di laut, jalan dan pekarangan. Kebiasaan yang berlangsung sejak dahulu ini bagi warga pulau bukanlah hal aneh dan melanggar, sehingga perilaku demikian masih berlangsung hingga saat ini.