digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Silika merupakan kelompok IV oksida logam, secara alami terjadi berupa kristal dan amorf. Bentuk silika yang paling berlimpah adalah ?-quartz (kristal silika). Silika merupakan salah satu komposisi kimia dalam besi yang digunakan oleh pekerja pandai besi Desa Mekarmaju, Kabupaten Bandung. Kristal silika terinhalasi akan menyebabkan penurunan fungsi paru-paru, radang paru-paru akut, gangguan autoimun, bahkan menyebabkan kanker paru-paru. Pekerja pandai besi sangat berpotensi mengidap penyakit paru-paru karena seringnya terpapar kristal silika melalui inhalasi dan kondisi bengkel pembuatan pisau dan alat pertanian yang tidak didukung oleh ventilasi yang memadai. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis risiko paparan kristal silika terinhalasi terhadap kesehatan dan kemungkinan penurunan fungsi paru pekerja pandai besi di Desa Mekarmaju. Penelitian ini dilakukan secara cross-sectional dengan jumlah kelompok terpapar sebanyak 30 orang dan kontrol sebanyak 10 orang yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Analisis kristal silika terinhalasi dilakukan dengan metoda XRD berdasarkan MDHS 101, uji fungsi paru-paru dengan spirometer, dan pemeriksaan keadaan paru-paru dengan foto toraks. Konsentrasi kristal silika rata-rata selama 8 jam pada kelompok terpapar adalah 0,2147 mg/m3 dan 0,0452 mg/m3 pada kelompok kontrol. Dari 30 orang kelompok terpapar, 16 orang melebihi NAB SE 01/MEN/1997, 27 orang melebihi TLV-TWA ACGIH, dan 6 orang melebihi PEL OSHA. Hasil foto toraks menunjukkan 1 orang mengalami mild pneumoconiosis di kelompok terpapar dan pemeriksaan fungsi paru-paru menunjukkan kedua kelompok dalam keadaan normal dengan sedikit penurunan fungsi paru-paru kelompok terpapar dibandingkan kelompok kontrol. Dari hasil analisis, terdapat perbedaan nyata antara kelompok terpapar dengan kelompok kontrol. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa dosis kristal silika dengan respon foto toraks memiliki korelasi yang bermakna tetapi memiliki korelasi lemah dengan nilai fungsi paru-paru.