Penelitian adsorpsi secara batch ini bertujuan untuk membandingkan kemampuan
adsorpsi zat warna indigosol yellow oleh adsorben kitosan dan cangkang udang yang
diaktivasi dengan menggunakan asam sulfat. Percobaan secara batch meliputi
percobaan pengaruh pH, dosis adsorben, waktu kontak dan konsentrasi awal warna
terhadap efisiensi penyisihan warna dan kapasitas adsorpsi. Dari percobaan pengaruh
pH, ditemukan bahwa penyisihan warna paling baik pada kondisi pH rendah yaitu pH
3, sedangkan pada percobaan dosis adsorben ditemukan bahwa efisiensi penyisihan
warna berbanding lurus dengan dosis adsorben. Waktu kesetimbangan atau
ekulibrium dicapai pada menit ke-360 atau 6 jam untuk kedua adsorben. Data hasil
percobaan pada waktu kesetimbangan kemudian diolah menggunakan isoterm
Langmuir, Freundlich dan Dubinin-Radushkevich (D-R) dan pada percobaan ini
dihasilkan bahwa isoterm Langmuir mampu merepresentasikan proses adsorpsi
paling baik dibandingkan kedua model isoterm lainnnya yang digunakan. Kecocokan
data percobaan dengan model isoterm Langmuir mengindikasikan bahwa proses
adsorpsi berlangsung secara fisik berupa lapisan tunggal (monolayer). Nilai kapasitas
adsorpsi maksimum (qmaks) untuk adsorben kitosan dan cangkang udang aktivasi
berturut-turut sebesar 169,49 mg/g dan 33,90 mg/g. Harga RL yang berada pada
rentang 0-1 menjelaskan bahwa proses adsorpsi berlangsung optimal. Data hasil
percobaan juga kemudian dianalisis menggunakan model kinetika pseudo-first-order,
pseudo-second-order dan difusi intrapartikel dan ditemukan bahwa data kinetika
adsorpsi mengikuti model kinetika pseudo-second-order untuk kedua adsorben yang
digunakan, sehingga untuk keseluruhan proses adsorpsi, mekanisme adsorpsi secara
kimia merupakan pengontrol laju adsorpsi. Mekanisme adsorpsi zat warna indogosol
yellow khususnya pada adsorben kitosan berupa interaksi elektrostatik antara gugus
sulfonat R-SO3
- dari zat warna dan gugus amina NH2 yang terprotonisasi menjadi
NH3
+ pada adsorben kitosan.
Perpustakaan Digital ITB