digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian adsorpsi secara batch ini bertujuan untuk membandingkan kemampuan adsorpsi zat warna indigosol yellow oleh adsorben kitosan dan cangkang udang yang diaktivasi dengan menggunakan asam sulfat. Percobaan secara batch meliputi percobaan pengaruh pH, dosis adsorben, waktu kontak dan konsentrasi awal warna terhadap efisiensi penyisihan warna dan kapasitas adsorpsi. Dari percobaan pengaruh pH, ditemukan bahwa penyisihan warna paling baik pada kondisi pH rendah yaitu pH 3, sedangkan pada percobaan dosis adsorben ditemukan bahwa efisiensi penyisihan warna berbanding lurus dengan dosis adsorben. Waktu kesetimbangan atau ekulibrium dicapai pada menit ke-360 atau 6 jam untuk kedua adsorben. Data hasil percobaan pada waktu kesetimbangan kemudian diolah menggunakan isoterm Langmuir, Freundlich dan Dubinin-Radushkevich (D-R) dan pada percobaan ini dihasilkan bahwa isoterm Langmuir mampu merepresentasikan proses adsorpsi paling baik dibandingkan kedua model isoterm lainnnya yang digunakan. Kecocokan data percobaan dengan model isoterm Langmuir mengindikasikan bahwa proses adsorpsi berlangsung secara fisik berupa lapisan tunggal (monolayer). Nilai kapasitas adsorpsi maksimum (qmaks) untuk adsorben kitosan dan cangkang udang aktivasi berturut-turut sebesar 169,49 mg/g dan 33,90 mg/g. Harga RL yang berada pada rentang 0-1 menjelaskan bahwa proses adsorpsi berlangsung optimal. Data hasil percobaan juga kemudian dianalisis menggunakan model kinetika pseudo-first-order, pseudo-second-order dan difusi intrapartikel dan ditemukan bahwa data kinetika adsorpsi mengikuti model kinetika pseudo-second-order untuk kedua adsorben yang digunakan, sehingga untuk keseluruhan proses adsorpsi, mekanisme adsorpsi secara kimia merupakan pengontrol laju adsorpsi. Mekanisme adsorpsi zat warna indogosol yellow khususnya pada adsorben kitosan berupa interaksi elektrostatik antara gugus sulfonat R-SO3 - dari zat warna dan gugus amina NH2 yang terprotonisasi menjadi NH3 + pada adsorben kitosan.