digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2016_TA_PP_Yoga_Adi_Santoso1-_COVER.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_Yoga_Adi_Santoso1-_BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_Yoga_Adi_Santoso1-_BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_Yoga_Adi_Santoso1-_BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_Yoga_Adi_Santoso1-_BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_Yoga_Adi_Santoso1-_BAB_5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_Yoga_Adi_Santoso1-_BAB_6.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_Yoga_Adi_Santoso1-_BAB_7.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_Yoga_Adi_Santoso1-_PUSTAKA.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Proyek tugas akhir pembangunan Museum dan Galeri Sastra Indonesia merupakan sebuah upaya penyediaan sarana edukasi sastra yang ditujukan meningkatkan minat masyarakat Indonesia terhadap sastra. Tipologi museum dipilih sebagai sarana presevasi dan dokumentasi sastra Indonesia. Tipologi galeri dipilih untuk mewadahi akan kebutuhan ruang yang cukup fleksibel untuk kegiatan pameran temporer dan pertemuan. Proyek ini diasumsikan akan menjadi milik pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Museum dan Galeri Sastra Indonesia direncanakan dibangun di Kota Yogyakarta, yang terkenal dengan produktivitas kegiatan seniman dan tempat berkembangnya sastra di Indonesia. Proyek ini dirancang di atas lahan seluas ±27800m2 yang berada di Jalan Ring Road Utara, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Konsep perancangan menekankan perhatian pada kualitas pengalaman ruang, yang secara prinsip dilakukan dengan menerjemahkan bahasa literatur (dua dimensi) menjadi bahasa arsitektur (tiga dimensi) untuk menggambarkan masing-masing zaman pada masa perkembangan sastra Indonesia. Kemudian, massa bangunan yang dihadirkan mampu menggambarkan garis besar perkembangan sastra Indonesia. Dengan konsep tersebut, diharapkan bangunan dapat menjadi manifestasi dan representasi bagi perkembangan sastra Indonesia.