digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perkembangan ilmu stratigrafi khususnya tentang stratigrafi sikuen yang cenderung mencari siklisitas pada rentang waktu yang paling pendek atau disebut sebagai stratigrafi iklim untuk mendapatkan akurasi yang lebih baik. Gambaran stratigrafi iklim secara umum dicerminkan oleh data biostratigrafi yang pada umumnya ketersediaan datanya sangat terbatas. Sementara ketersediaan data log sinar gamma hampir selalu tersedia baik pada sumur eksplorasi maupun pengembangan. Konsep INPEFA yang dikembangkan berdasarkan transformasi dari log sinar gamma dapat menggambarkan siklus pengendapan pada rentang waktu yang lebih kecil, sehingga dapat menggambarkan apa yang disebut sebagai stratigrafi iklim (Nio et al, 2006). Untuk menentukan perkembangan paleogeografi pada daerah telitian digunakan metoda stratigrafi iklim menggunakan kurva INPEFA yang divalidasi dengan data biostratigrafi. Fasies pengendapan pada data sumur yang ada pada daerah telitian, diintegrasikan dengan hasil analisis fasies seismik dan peta isochrone menghasilkan peta paleogeografi. Pada endapan berumur Pliosen teridentifikasi 4 (empat) Stratigraphic Packages (StratPacs) secara vertikal. Lingkungan pengendapan dari barat ke timur yang berkembang didaerah telitian adalah sistem fluvial, sistem delta, sistem shelf, dan sistem slope. Sumber sediment berasal dari tinggian di sebelah barat dan mengendap ke timur. Dengan mengetahui paleogeografi dan lingkungan pengendapan daerah telitian berdasarkan metoda stratigrafi iklim menggunakan kurva INPEFA dapat memberikan gambaran yang lebih detail untuk mempelajari endapan Pliosen di Cekungan Tarakan.