PT Mandiri Coal merupakan perusahaan pemegang konsesi batubara yang memiliki cadangan
sekitar 176 juta ton. Hingga tahun 2020, PT Mandiri Coal baru memproduksi sekitar 53 juta ton
batubara. Batubara yang ditambang oleh PT Mandiri Coal merupakan bagian dari Formasi Tabul
berumur Miosen Tengah - Akhir, bagian dari Subcekungan Tarakan. Aspek lingkungan
pengendapan yang terkait dengan pembentukan dan karakteristik batubara di Formasi ini masih
belum banyak dipelajari. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis lingkungan pengendapan
batubara dan pengaruhnya terhadap karakteristik batubara di daerah penelitian. Metode yang
digunakan adalah analisis fasies, petrografi, dan proksimat batubara.
Berdasarkan data bor dan data singkapan, daerah penelitian dibagi menjadi dua satuan batuan tidak
resmi dari tua ke muda, yaitu Satuan Batulempung yang memuat batubara seam AA, AB, AC, AD,
AE, dan AF dan Satuan Batulempung-Batupasir yang memuat batubara seam BA, BB, dan BC.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa batubara pada daerah penelitian diendapkan pada lingkungan
transitional lower delta plain, dalam kondisi limnic pada jenis rawa clastic marsh. Komposisi
batubara di daerah penelitian tersusun dari dominasi vitrinit (60,6%-83,2%) dengan kehadiran
mineral pirit (0,8-19%), dengan gambut berasal dari tumbuhan tingkat tinggi. Batubara pada
daerah penelitian menunjukkan peingkat Subbituminous A Coal – Subbituminous B Coal. Pada
daerah penelitian terdapat variasi karakteristik batubara, salah satunya adalah peningkatan nilai
total sulfur pada seam AD dan AE. Hal ini, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tumbuhan asal,
dan lingkungan pengendapan.