Lengkuas (Alpinia galanga L.) merupakan tanaman yang banyak digunakan oleh penduduk
Indonesia sebagai obat tradisional maupun penyedap makanan. Lengkuas terbagi menjadi dua
kultivar yaitu lengkuas merah dan lengkuas putih. Berdasarkan penggunaan tradisional, rimpang
lengkuas berkhasiat sebagai antijamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan
karakterisasi senyawa aktif dari kultivar lengkuas terpilih yang memiliki aktivitas antijamur terhadap
jamur uji yaitu Candida albicans ATCC 10231 dan Malassezia furfur ATCC 14521. Serbuk simplisia
dari kedua rimpang lengkuas diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol kemudian
dipekatkan menjadi ekstrak etanol pekat. Selanjutnya ekstrak etanol dipantau dengan metode
kromatografi lapis tipis. Pengujian aktivitas antijamur dilakukan dengan metode difusi agar,
penentuan nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) dengan metode mikrodilusi, dan penentuan
senyawa target yang akan diisolasi berdasarkan nilai Rf yang memberikan aktivitas hambat dengan
metode kromatografi lapis tipis biootografi. Fraksinasi dilakukan dengan metode ekstraksi cair-cair
menggunakan pelarut dengan kepolaran meningkat, yaitu n-heksana dan etil asetat kemudian
fraksi dipantau menggunakan metode kromatografi lapis tipis. Subfraksinasi dilakukan dengan
metode kromatografi kolom klasik lalu subfraksi dipantau menggunakan metode kromatografi lapis
tipis. Subfraksi dimurnikan dengan metode kromatografi lapis tipis preparatif. Uji kemurnian
dilakukan menggunakan metode kromatografi lapis tipis pengembangan tunggal dengan tiga fase
gerak berbeda sehingga diperoleh isolat S. Uji aktivitas antijamur isolat S dilakukan dengan metode
difusi agar dan mikrodilusi terhadap jamur uji. Isolat S dikarakterisasi menggunakan penampak
bercak spesifik dan metode kromatografi lapis tipis-spektrofotodensitometri. Ekstrak etanol
rimpang lengkuas putih memberikan diameter hambat yang lebih besar daripada ekstrak etanol
rimpang lengkuas merah terhadap Candida albicans dan Malassezia furfur. KHM ekstrak etanol
rimpang lengkuas merah dan putih yaitu lebih besar dari 8192 μg/mL terhadap Candida albicans
dan Malassezia furfur. Hasil uji kromatografi lapis tipis biootografi menunjukkan bahwa komponen
ekstrak etanol rimpang lengkuas putih pada Rf 0,68 dengan fase gerak n-heksana-etil asetat (1:4)
memberikan aktivitas antijamur terhadap jamur uji. Isolat S memiliki aktivitas antijamur terhadap
Candida albicans dan Malassezia furfur, dengan KHM lebih besar dari 1024 μg/mL. Isolat S positif
dengan penampak bercak spesifik FeCl3 dan panjang gelombang maksimum 287 nm dengan
metode spektrofotodensitometri. Isolat aktif diduga merupakan senyawa fenol dengan panjang
gelombang maksimum 287 nm.
Perpustakaan Digital ITB