digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lengkuas (Alpinia galanga L.) merupakan tanaman yang banyak digunakan oleh penduduk Indonesia sebagai obat tradisional maupun penyedap makanan. Lengkuas terbagi menjadi dua kultivar yaitu lengkuas merah dan lengkuas putih. Berdasarkan penggunaan tradisional, rimpang lengkuas berkhasiat sebagai antijamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan karakterisasi senyawa aktif dari kultivar lengkuas terpilih yang memiliki aktivitas antijamur terhadap jamur uji yaitu Candida albicans ATCC 10231 dan Malassezia furfur ATCC 14521. Serbuk simplisia dari kedua rimpang lengkuas diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol kemudian dipekatkan menjadi ekstrak etanol pekat. Selanjutnya ekstrak etanol dipantau dengan metode kromatografi lapis tipis. Pengujian aktivitas antijamur dilakukan dengan metode difusi agar, penentuan nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) dengan metode mikrodilusi, dan penentuan senyawa target yang akan diisolasi berdasarkan nilai Rf yang memberikan aktivitas hambat dengan metode kromatografi lapis tipis biootografi. Fraksinasi dilakukan dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut dengan kepolaran meningkat, yaitu n-heksana dan etil asetat kemudian fraksi dipantau menggunakan metode kromatografi lapis tipis. Subfraksinasi dilakukan dengan metode kromatografi kolom klasik lalu subfraksi dipantau menggunakan metode kromatografi lapis tipis. Subfraksi dimurnikan dengan metode kromatografi lapis tipis preparatif. Uji kemurnian dilakukan menggunakan metode kromatografi lapis tipis pengembangan tunggal dengan tiga fase gerak berbeda sehingga diperoleh isolat S. Uji aktivitas antijamur isolat S dilakukan dengan metode difusi agar dan mikrodilusi terhadap jamur uji. Isolat S dikarakterisasi menggunakan penampak bercak spesifik dan metode kromatografi lapis tipis-spektrofotodensitometri. Ekstrak etanol rimpang lengkuas putih memberikan diameter hambat yang lebih besar daripada ekstrak etanol rimpang lengkuas merah terhadap Candida albicans dan Malassezia furfur. KHM ekstrak etanol rimpang lengkuas merah dan putih yaitu lebih besar dari 8192 μg/mL terhadap Candida albicans dan Malassezia furfur. Hasil uji kromatografi lapis tipis biootografi menunjukkan bahwa komponen ekstrak etanol rimpang lengkuas putih pada Rf 0,68 dengan fase gerak n-heksana-etil asetat (1:4) memberikan aktivitas antijamur terhadap jamur uji. Isolat S memiliki aktivitas antijamur terhadap Candida albicans dan Malassezia furfur, dengan KHM lebih besar dari 1024 μg/mL. Isolat S positif dengan penampak bercak spesifik FeCl3 dan panjang gelombang maksimum 287 nm dengan metode spektrofotodensitometri. Isolat aktif diduga merupakan senyawa fenol dengan panjang gelombang maksimum 287 nm.