Stres oksidatif yang disebabkan oleh reactive oxygen species (ROS) dapat memicu kerusakan sel dan
berperan dalam berbagai penyakit degeneratif. Sirih (Piper betle L). diketahui kaya akan senyawa
fenolik dan flavonoid yang berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi total
kandungan fenolik (TPC), total kandungan flavonoid (TFC), dan aktivitas antioksidan dari daun Piper
betle L. asal Ciwidey, Cianjur, dan Lembang. Ekstraksi dilakukan secara bertingkat menggunakan
pelarut n-heksana, etil asetat, dan etanol. Penentuan TPC dilakukan menggunakan metode Folin–
Ciocalteu dan TFC menggunakan metode aluminium klorida. Aktivitas antioksidan dianalisis dengan
dua metode, yaitu DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) dan FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power),
sementara kandungan senyawa flavonoid pada ekstrak terpilih dianalisis menggunakan instrumen
High-Performance Liquid Chromatography (HPLC). Ekstrak etanol Cianjur menunjukkan TFC tertinggi
sebesar 41,899 ± 3,525 mg QE/g. Ekstrak etil asetat daun sirih Cianjur menunjukkan TPC tertinggi
sebesar 537,641 ± 16,436 mg GAE/g, aktivitas antioksidan tertinggi melalui metode DPPH (2,231 ±
0,072 mg AEAC/g) dan FRAP (611,603 ± 26,565 mg AEAC/g). Korelasi yang kuat antara TPC, TFC, dan
aktivitas antioksidan dengan metode FRAP menunjukkan kontribusi besar senyawa fenolik dan
flavonoid dalam mekanisme antioksidan melalui transfer elektron. Hasil analisis HPLC ekstrak etil
asetat daun sirih Cianjur menunjukkan keberadaan apigenin dan rutin dalam sampel, masing-masing
dengan kadar 9,3146 ± 0,2885 mg/g dan 0,5919 ± 0,0581 mg/g. Piper betle dari Cianjur memberikan
aktivitas antioksidan lebih tinggi daripada Ciwidey dan Lembang, berpotensi untuk dikembangkan
sebagai sumber antioksidan alami.
Perpustakaan Digital ITB