Penelitian dilakukan di daerah Kolono dan sekitarnya, Kecamatan Kolono, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan luas 96 km2 pada koordinat UTM zona 51S 463000-475000 mT dan 9522000-9530000 mS dengan skala 1 : 25.000. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tatanan geologi menggunakan data lapangan sebagai data primer. Analisis geomorfologi, mikropaleontologi, petrografi, struktur, dan kalsimetri dilakukan untuk mencapai tujuan penelitan. Pada daerah penelitian juga dilakukan studi khusus yaitu diagenesis batugamping Formasi Eemoiko dengan menganalisis produk-produk diagenesis hingga merekonstruksi tahapan diagenesisnya. Daerah penelitian dibagi menjadi tiga satuan geomorfologi yaitu, Satuan Dataran Karst Kolono, Satuan Perbukitan Karst Kolono, dan Satuan Perbukitan Sesar Meretumbo. Satuan batuan tertua di daerah penelitian adalah satuan marmer berumur Trias yang disetarakan dengan Formasi Laonti. Pada Jura hingga Oligosen terjadi fase rift-drift yang menyebabkan Mikrokontinen Sulawesi Tenggara berada pada posisi saat ini. Pada Miosen Awal, terjadi tumbukan oleh Mikrokontinen Buton yang menghasilkan struktur imbrikasi berupa sesarsesar naik. Pada Miosen Tengah hingga Miosen Akhir terbentuk satuan batupasir yang memiliki ketidakselarasan di atas satuan marmer dan disetarakan dengan Formasi Langkowala. Satuan batugamping diendapkan secara tidak selaras di atas satuan batupasir pada Miosen Akhir – Pliosen Awal (N16 – N19) yang disetarakan dengan Formasi Eemoiko. Kemudian, terjadi tumbukan oleh Mikrokontinen Tukangbesi pada Pliosen – Pleistosen yang menghasilkan sesar-sesar pada daerah penelitian. Proses diagenesis yang diamati pada Formasi Eemoiko terdapat pada litologi batugamping klastik. Produk-produk hasil diagensis tersebut terekam pada sayatan tipis batugamping dan saling potong-memotong, sehingga dapat diketahui sejarah lingkungan diagenesisnya. Sejarah diagenesis Formasi Eemoiko dawali oleh marine phreatic, mixing zone, burial, meteoric phreatic, dan meteoric vadose.
Perpustakaan Digital ITB