digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penggunaan antibiotik yang rasional dapat mencegah adanya resistensi, resiko terjadinya efek samping merugikan, meningkatkan mortalitas dan morbiditas, serta kerugian secara ekonomi, sehingga perlu dilakukan Evaluasi Penggunaan Obat (EPO). Di Rumah Sakit Paru dr. HA Rotinsulu EPO belum dilakukan secara konsisten, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik dan potensi terjadinya Drug Related Problems (DRPs). Penelitian ini merupakan studi observasional dengan rancangan deskriptif cross-sectional menggunakan design restrospektif (Januari–Maret 2017) dan konkuren (Januari-Maret 2018). Data diambil dari rekam medik. Penelitian dimulai dengan studi pendahuluan untuk menentukan jumlah sampel dari populasi menggunakan metode slovin dan mengetahui jenis obat yang akan dibuat kriteria penggunaan obatnya (KPO). Identifikasi DRPs dilakukan sesuai algoritma Gyssens dengan cara membandingkan pengobatan yang diterima pasien terhadap KPO. Sebagai tahap akhir ditarik kesimpulan dan saran. Sebanyak 120 rekam medik pasien dianalisis dalam kurun waktu retrospektif dan sebanyak 138 rekam medik pasien konkuren. Berdasarkan hasil perhitungan Defined Daily Dose (DDD) ditemukan bahwa penggunaan terbanyak pada periode restrospektif adalah Ceftriaxone sedangkan pada periode konkuren adalah Levofloxacin. Sementara untuk DRPs ditemukan 486 pada retrospektif dan 479 pada konkuren dapat dikelompokan menggunakan metode Gyssens. Ditentukan pula potensi interaksi yang terjadi yaitu sebanyak 3 potensi pada periode retrospektif dan 13 potensi pada periode konkuren. Sehingga, potensi masalah terkait penggunaan obat perpasien dalam satu rentang pengobatan sebanyak 4 untuk periode retrospektif dan 3 sampai 4 untuk periode konkuren.