Penggunaan antibiotik yang rasional dapat mencegah adanya resistensi, resiko terjadinya efek
samping merugikan, meningkatkan mortalitas dan morbiditas, serta kerugian secara ekonomi,
sehingga perlu dilakukan Evaluasi Penggunaan Obat (EPO). Di Rumah Sakit Paru dr. HA Rotinsulu
EPO belum dilakukan secara konsisten, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola
penggunaan antibiotik dan potensi terjadinya Drug Related Problems (DRPs). Penelitian ini
merupakan studi observasional dengan rancangan deskriptif cross-sectional menggunakan design
restrospektif (Januari–Maret 2017) dan konkuren (Januari-Maret 2018). Data diambil dari rekam
medik. Penelitian dimulai dengan studi pendahuluan untuk menentukan jumlah sampel dari
populasi menggunakan metode slovin dan mengetahui jenis obat yang akan dibuat kriteria
penggunaan obatnya (KPO). Identifikasi DRPs dilakukan sesuai algoritma Gyssens dengan cara
membandingkan pengobatan yang diterima pasien terhadap KPO. Sebagai tahap akhir ditarik
kesimpulan dan saran. Sebanyak 120 rekam medik pasien dianalisis dalam kurun waktu
retrospektif dan sebanyak 138 rekam medik pasien konkuren. Berdasarkan hasil perhitungan
Defined Daily Dose (DDD) ditemukan bahwa penggunaan terbanyak pada periode restrospektif
adalah Ceftriaxone sedangkan pada periode konkuren adalah Levofloxacin. Sementara untuk DRPs
ditemukan 486 pada retrospektif dan 479 pada konkuren dapat dikelompokan menggunakan
metode Gyssens. Ditentukan pula potensi interaksi yang terjadi yaitu sebanyak 3 potensi pada
periode retrospektif dan 13 potensi pada periode konkuren. Sehingga, potensi masalah terkait
penggunaan obat perpasien dalam satu rentang pengobatan sebanyak 4 untuk periode
retrospektif dan 3 sampai 4 untuk periode konkuren.
Perpustakaan Digital ITB