digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK _ANNIDA RAHMAH
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Resistensi antibiotik menjadi isu kesehatan global yang signifikan, dengan Antibiotic Resistant E. coli (AREc) menjadi patogen yang paling banyak ditemukan. Penelitian ini menganalisis resistensi E. coli terhadap antibiotik pada air limbah dari sumber residu antibiotik yakni rumah sakit dan industri farmasi di DAS Citarum Hulu. Sampel air limbah diambil dari outlet Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebelas rumah sakit dan dua industri farmasi, kemudian diuji menggunakan metode konvensional membran filter dan metode microplate reader dengan deteksi aktivitas ?-D-Glucuronidase (GUS). Setiap sumber memiliki efisiensi IPAL yang berbeda dalam menyisihkan total coliform, E. coli, maupun AREc pada efluen limbah. Hasil penelitian menunjukan variasi yang signifikan dalam jumlah total E. coli dan AREc di setiap titik sampling, dengan beberapa sampel menunjukkan tingkat resistensi yang tinggi terhadap beberapa jenis antibiotik (multidrug-resistant), terutama pada antibiotik jenis amoxicillin, amoxiclav, dan thiamphenicol. Parameter fisik kimia seperti amonia, COD, dan BOD memiliki korelasi dengan jumlah AREc yang terdeteksi pada sampel. Tren resistensi AREc juga berhubungan dengan kualitas kesehatan daerah, namun tidak berkorelasi dengan kapasitas pelayanan bed rumah sakit. Metode microplate reader – GUS activity menunjukkan korelasi dengan metode konvensional membran filter, pada beberapa titik IPAL, menunjukan potensi penggunaan metode dalam mendeteksi AREc, namun dengan penyesuaian lebih lanjut. Studi ini menunjukan perlunya penelitian lebih lanjut terkait faktor dan penyebab resistensi antibiotik, peningkatan pengelolaan dan pengolahan air limbah di rumah sakit dan industri farmasi untuk mengurangi penyebaran resistensi antibiotik, serta mendorong pengembangan lebih lanjut dan implementasi metode deteksi aktivitas ?-DGlucuronidase secara lebih luas untuk pemantauan AREc pada air limbah