Penggunaan antibiotik yang tidak rasional dapat menyebabkan peningkatan resistansi bakteri,
morbiditas, dan pemborosan biaya pelayanan kesehatan. Evaluasi penggunaan obat diperlukan
untuk menilai rasionalitas terapi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
kesesuaian penggunaan antibiotik dengan Formularium Nasional (Fornas), pola penggunaan
antibiotik menggunakan metode ATC/DDD dan DU90%, kesesuaian terhadap tata laksana terapi,
serta klasifikasi AWaRe WHO di Klinik Pratama UPT Pelayanan Kesehatan ITB. Penelitian ini
merupakan studi observasional dengan pendekatan retrospektif dan metode kuantitatif. Data
diambil dari rekam medis pasien pada bulan Mei 2024. Analisis dilakukan terhadap pola
penggunaan antibiotik berdasarkan sistem ATC/DDD, segmen DU90%, serta kesesuaian dengan
Fornas, tata laksana terapi, dan klasifikasi AWaRe WHO. Hasil menunjukkan bahwa 60% antibiotik
sesuai dengan Fornas. Empat antibiotik mendominasi segmen DU90%, dua diantaranya
merupakan kelompok watch. Sebanyak 65% penggunaan antibiotik sesuai dengan tata laksana
terapi. Berdasarkan klasifikasi AWaRe, 70% antibiotik tergolong access dan 30% watch. Dapat
disimpulkan bahwa penggunaan antibiotik di klinik ini cenderung rasional, namun pengawasan
terhadap antibiotik kelompok watch serta penyesuaian dengan Fornas dan pedoman tata laksana
tetap perlu ditingkatkan.
Perpustakaan Digital ITB