digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penggunaan antibiotik yang tidak rasional dapat menyebabkan peningkatan resistansi bakteri, morbiditas, dan pemborosan biaya pelayanan kesehatan. Evaluasi penggunaan obat diperlukan untuk menilai rasionalitas terapi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian penggunaan antibiotik dengan Formularium Nasional (Fornas), pola penggunaan antibiotik menggunakan metode ATC/DDD dan DU90%, kesesuaian terhadap tata laksana terapi, serta klasifikasi AWaRe WHO di Klinik Pratama UPT Pelayanan Kesehatan ITB. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan pendekatan retrospektif dan metode kuantitatif. Data diambil dari rekam medis pasien pada bulan Mei 2024. Analisis dilakukan terhadap pola penggunaan antibiotik berdasarkan sistem ATC/DDD, segmen DU90%, serta kesesuaian dengan Fornas, tata laksana terapi, dan klasifikasi AWaRe WHO. Hasil menunjukkan bahwa 60% antibiotik sesuai dengan Fornas. Empat antibiotik mendominasi segmen DU90%, dua diantaranya merupakan kelompok watch. Sebanyak 65% penggunaan antibiotik sesuai dengan tata laksana terapi. Berdasarkan klasifikasi AWaRe, 70% antibiotik tergolong access dan 30% watch. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan antibiotik di klinik ini cenderung rasional, namun pengawasan terhadap antibiotik kelompok watch serta penyesuaian dengan Fornas dan pedoman tata laksana tetap perlu ditingkatkan.